Gresik, Memorandum.co.id - Kapolres Gresik, AKBP Arief Fitrianto mengajak masyarakat untuk bahu-membahu melawan terorisme dan radikalisme yang berbahaya bagi Indonesia. Salah satu caranya dengan tidak menyebarkan konten-konten hoaks tentang aksi terorisme serta bijak menerima informasi. Konten hoaks di media sosial berpotensi menimbulkan ketakutan masyarakat. Hal ini sesuai dengan salah satu misi terorisme, yakni menebar teror dan rasa takut. Jika masyarakat ketakutan, otomatis misi mereka berhasil. Untuk itu, AKBP Arief Fitrianto meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak takut. Polri melalui Densus 88 Antiteror memastikan akan terus bekerja membongkar sel-sel teroris di tanah air. Menurut Arief, sebagian masyarakat ada yang antipati menyikapi penangkapan terduga teroris. Penyebabnya antara lain karena masyarakat tidak curiga dengan keseharian orang-orang yang ditangkap. "Apapun tujuan terorisme, mereka mengganggu keamanan dan ketahanan NKRI. Bukan hanya surga, tujuan mereka juga ingin menguasai negara ini, menguasai pemerintahan ini. Untuk itu harus kita lawan," tegasnya, Kamis (1/4/2021). Terbaru, aksi terorisme merangsek ke dalam gedung Mabes Polri, Rabu (31/3/2021). Perempuan berinisial ZA (25) menerobos pagar besi gedung dan berupaya melakukan penembakan ke arah petugas yang berjaga. Merespon insiden tersebut, Polres Gresik memasang CCTV di titik-titik rawan. Ini menjadi komitmen bahwasanya tidak hanya penjagaan saja, akan tetapi CCTV dapat membantu pergerakan orang dan disini kami memantau selama 24 jam.(and/har)
Kapolres Gresik Imbau Masyarakat Waspadai Hoaxs Aksi Terorisme di Medos
Kamis 01-04-2021,14:44 WIB
Editor : Aziz Manna Memorandum
Kategori :