Pergi Pengajian, Warga Jengggrong Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Jumat 26-03-2021,15:30 WIB
Reporter : Aziz Manna Memorandum
Editor : Aziz Manna Memorandum

Lumajang, Memorandum.co.id - Nasib tragis menimpa Supriyo alias Pusal, warga Dusun Baka Utara, Desa Jenggrong, Kecamatan Ranuyoso, Lumajang. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai petani sekaligus guru mengaji itu ditemukan tewas tidak jauh dari rumahnya, Kamis (25/3) malam. Pria 50 tahun itu meregang nyawa dengan luka cukup parah. Wajahnya nyaris tidak dikenali akibat tebasan senjata tajam (sajam). Bahkan, punggung korban juga mengalami luka robek cukup lebar. Diduga kuat, pelaku menyabetkan sajam dengan membabi buta. Kasus tersebut saat ini masih dalam proses penyelidikan tim gabungan dari Polsek Ranuyoso dan Satreskrim Polres Lumajang. "Benar, saat ini masih proses penyelidikan. Masih mencari alat bukti. Sebab, saat kejadian tidak ada saksi yang mengetahui," kata Kapolsek Ranuyoso, Iptu Ari Hartono. Informasi dihimpun memorandum.co.id, kejadian berdarah itu diperkirakan sekitar pukul 20.30 hingga 21.30. Kali pertama, jenazah korban ditemukan oleh Misli, tetangga korban. Sebelum ditemukan tewas, Misli dan korban sama-sama mendatangi pengajian rutin tingkat RT. Seperti biasa, korban berangkat pengajian mengendarai motor. Korban juga sempat berpamitan dengan sang istri, Ismi dan anak perempuannya, Sri Wahyuni. Tanpa merasakan firasat apapun, korban berangkat selepas salat Isya. "Pergi sholawatan (pengajian-red) sendirian naik sepeda motor," kata Sumaipah, adik korban. Kecurigaan Sumaipah, istri dan anak korban muncul sekitar pukul 21.00. Saat melihat jamaah lain sudah pulang, mereka belum juga melihat korban menampakkan diri. "Kok tidak pulang-pulang. Ternyata di jalan ditemukan sudah meninggal oleh teman pengajian," tandas Sumaipah. Sumaipah menyebut, selama ini kakak kandungnya cenderung pendiam. Jangankan memiliki masalah, sekadar orang yang tidak suka saja tidak ada. "Selama ini tidak ada permasalahan keluarga atau apa pun. Tiba-tiba dianiaya sampai mengenaskan seperti itu. Keluarga tidak menerima," ucap dia. Lebih jauh Sumaipah berharap pihak kepolisian bisa mengungkap kasus pembunuhan tersebut. Dia juga berharap jika sudah ditangkap, pelaku dihukum secara setimpal. "Ini kan mengenaskan. Soalnya gak ada kabar apa-apa tiba-tiba ditemukan meninggal dianiaya orang," pungkas dia.(ani)

Tags :
Kategori :

Terkait