Jombang, memorandum.co.id -- Petani di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, merasa resah. Pasalnya, para petani sudah mendengar informasi terkait wacana pemerintah akan melalukan impor beras sebanyak 1 juta ton, Sabtu (20/3/2021). Keresahan petani cukup beralasan, karena wacana tersebut dianggap mempengaruhi harga gabah. Dalam waktu sepekan terakhir, harga gabah terus menurun menjauhi Harga Pembelian Petani (HPP). Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Asmui mengatakan, bahwa harga gabah di tingkat petani saat ini tidak mampu menyentuh harga Rp 4.000 per kilogram. "Sekarang harganya jatuh, rata-rata Rp 3.500 - 3.800 per kilogram. Berbeda dengan masa panen sebelumnya, harga gabah cukup stabil, yakni antara Rp 4.100 - Rp 4.300 per kilogram," katanya. Asmui mengungkapkan, jika pihaknya menolak impor beras yang akan dilakukan pemerintah. Dan mempertimbangkan kembali rencana melakukan impor beras, serta tidak mengumbar wacana tersebut saat memasuki panen raya. "Kami menolak, kami tidak rela jika pemerintah melakukan impor beras. Karena kebijakan itu sangat merugikan kami. Biaya produksi tinggi tapi hasilnya atau harganya menurun," ungkapnya. Menurut keterangan Asmui, wacana pemerintah akan impor beras diyakini memberi andil turunnya harga gabah hasil panen. "Padahal sebelum-sebelumnya harga stabil, Sekarang harga Rp 4.000 saja sudah sulit," ujar dia. Senada dengan Asmui, pemilik lahan tanaman padi di Desa Sugihwaras, Syafiuddin menerangkan, jika wacana impor beras yang akan dilakukan pemerintah, dianggap ikut mempengaruhi situasi pasar. "Musim panen saat ini, harga gabah kering mengalami penurunan hingga 20 persen, dibanding dengan panen sebelumnya," pungkasnya. Perlu diketahui, bahwa pemerintah berencana akan melakukan impor beras sebanyak satu juta ton pada awal tahun ini. Menurut pemerintah, alasan impor beras terpaksa dilakukan karena untuk menjaga stok beras. (yus)
Petani di Kabupaten Jombang Resah, Ini Sebabnya
Minggu 21-03-2021,15:43 WIB
Reporter : Syaifuddin
Editor : Syaifuddin
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Sabtu 23-11-2024,20:00 WIB
Warga Desa Jatisari Tewas Tertabrak KA Barang, Berikut Kronologinya
Sabtu 23-11-2024,19:28 WIB
Ribuan Warga Blitar Semarakkan Kampanye Akbar 'Menjemput Kemenangan' Rijanto-Beky
Sabtu 23-11-2024,14:05 WIB
Ribuan Warga Kota Blitar Penuhi Kampanye Akbar Bambang-Bayu
Sabtu 23-11-2024,15:17 WIB
Swing Voters Tulungagung Diprediksi Bakal Kian Mengambang, Usai Debat Terakhir Pilkada 2024
Sabtu 23-11-2024,16:17 WIB
Pengawasan Pilkada Serentak 2024 di Ngawi: Amanat Undang-Undang dan Peran Bawaslu
Terkini
Minggu 24-11-2024,13:25 WIB
Pj Gubernur Adhy Apresiasi Distribusi Logistik Pilkada 2024 di Jatim Terbanyak se-Indonesia
Minggu 24-11-2024,13:20 WIB
Masa Tenang Pilkada 2024, Pemkot Surabaya bersama KPU dan Bawaslu Mulai Tertibkan APK
Minggu 24-11-2024,13:17 WIB
Upaya Pengentasan Kemiskinan, BP Taskin Akan Konsolidasikan Data Kemiskinan
Minggu 24-11-2024,13:14 WIB
Polisi Ajak Umat Kristen Turut Wujudkan Kedamaian
Minggu 24-11-2024,12:20 WIB