Terpincut Kupu-Kupu Malam, Istri Ditinggal Minggat (1)

Jumat 19-03-2021,10:10 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi

Ngaku Dipromosikan sebagai Manajer di Banyuwangi, Malah Resign

Selama delapan tahun menikah, Astrid (nama samaran) mencoba selalu bersabar dengan tingkah laku Johan (nama samaran juga) yang sering keluar malam tanpa alasan. Untung saja, dari pernikahannya itu ia belum dikaruniai seorang buah hati. Pernikahan Astrid dan Johan terjadi pada 2013. Setelah menikah, keduanya menempati rumah kontrakan tak jauh dari rumah orang tua Astrid. "Tidak terlalu besar, cukuplah untuk kami berdua," kata Astrid mengawali cerita. Astrid yang semula bekerja sebagai penjaga pakaian di salah satu pusat perbelanjaan di Surabaya akhirnya memutuskan berhenti setelah dinikahi Johan. "Aku pilih berhenti dari pekerjaanku. Karena jika dilihat dari gaji, yang diterima suamiku saat itu rasanya lebih dari cukup," ungkapnya. Memang, pekerjaan Johan boleh dibilang cukup lumayan. Ia menempati posisi sebagai kepala marketing di bidang automotif. Kepala sales mobil. Beberapa tahun berselang, sekitar tiga tahun menjalani rumah tangga dengan Johan, sikap suaminya itu mulai berubah. Johan jadi jarang pulang. Jika di rumah pun, setiap malam Johan selalu keluar entah ke mana "Setiap ditanya, selalu jawabnya lembur. Keluar kota. Banyak sekali alasannya. Bahkan pernah hingga satu minggu nggak pulang," bebernya. Kini ketidakpulangan Johan seakan telah menjadi rutinitas biasa baginya. Meski begitu, Astrid masih dapat menerimanya. Karena, uang bulanan yang diberikan Johan tidak berkurang. "Aku tak menaruh curiga apa pun sebelumnya. Karena uang bulananku tetap dan sikapnya seperti biasanya," ujar Astrid. Namun, menginjak tahun kelima pernikahannya, Johan semakin menggila. Ia yang semula paling lama seminggu tidak pulang, kini menjadi satu hingga dua bulan. "Saat kutanyakan lagi, dia bilang perusahaannya sedang membuka cabang baru di Banyuwangi. Jadi dia dipersiapkan oleh perusahaannya untuk menempati posisi manajer di sana," terangnya. Astrid dipaksa kembali untuk mengerti alasan Johan. Sempat Astrid menyatakan ingin ikut bersamanya. Akan tetapi, Johan menolaknya. Sebab, Astrid ditakutkan tidak betah tinggal di sana. "Sebetulnya saya ingin ikut dengannya, tapi dia menolaknya. Takut aku nggak betah di sana. Akhirnya aku merelakannya," ucap Astrid sedih. Selama setahun, Astrid menjalani hubungan jarak jauh dengan Johan. Mungkin karena alasan Johan yang masuk akal, menjadi manajer, ia bisa membeli rumah untuk mereka berdua. "Sejak kepergiannya ke Banyuwangi, Johan jarang bisa dihubungi. Sekalipun menjawab, adanya aku yang kena marah. Dia bilang sedang repot kerja. Jangan telepon terus," kesalnya. Baru pada tahun ketujuh, Johan tidak dapat lagi dihubungi. Bahkan, uang belanja yang seharusnya ia terima setiap awal bulan,tak ada lagi ia terima. "Johan bagaikan hilang ditelan bumi. Aku coba ke kantornya, ternyata Johan sudah resign atau keluar dari kantornya. Aku kaget, lalu aku tanyakan apakah benar ada buka cabang di Banyuwangi, salah satu teman kantornya mengatakan tidak," jelasnya. Astrid yang dalam keadaan bingung harus mencari ke mana suaminya itu kemudian memutuskan untuk mendatangi rumah orang tua Johan. Hasilnya sama, Johan bahkan sudah tidak pernah pulang selama  tahun ini. "Ternyata suamiku juga tidak ada di rumah orang tuanya. Aku semakin bingung. Aku hanya bisa menangis," kata Astrid sambil mengusap airmatanya yang menetes di pipi. (mg5/jos, bersambung) Pembaca yang punya kisah menarik dan ingin berbagi pengalaman, silakan menghubungi nomor telepon / WA 0821 3124 22 88 . Bisa secara lisan maupun tulisan. Kisah juga bisa dikirim melalui email yulisb42@gmail.com. Terima kasih  
Tags :
Kategori :

Terkait