Gresik, memorandum. co. id - Rapat Musrenbang (musyawarah perencanaan pembangunan) RKPD (Rancana Kerja Pemerintah Daerah) 2022 Kabupaten Gresik, digelar Rabu (17/3/2021). Bupati Fandi Akhmad Yani mengatakan Gresik harus bisa mandiri secara ekonomi. Untuk mematangkan RKPD tersebut, Gus Yani Akhmad Yani mengundang beberapa pakar untuk ikut berembuk. Salah satunya, yakni Prof Bagong Suyanto dosen di Universitas Airlangga. Bagong menyebut jika Gresik benar ingin mandiri secara ekonomi, maka pemerintah daerah harus fokus pada program pemberdayaan masyarakat ketimbang program-program konvensional. "Kalau Gresik benar ingin mandiri secara ekonomi, maka tidak cukup pada program konvensional, seperti : BPJS, BPNT. Jangan sampai program pemerintah menambah ketergantungan. Lupakan program konvensional dan coba program terobosan," jelasnya, Rabu (17/3/2021) Ia menyebut, pemkab harus lebih mendorong masyarakat tetap pada usaha kecil namun dengan kuantitas yang banyak, dibanding usaha skala besar, tapi hanya satu. Alasannya, jika satu usaha lesu, maka masyarakat masih memiiliki topangan di usaha lain. "Memiliki 10 UMKM lebih baik ketimbang memiliki 1 mal," tandasnya. Ia juga menyarankan pentingnya melek literasi digital bagi masyarakat. Guna mendukung pemberdayaan ekonomi. Bagong memberi contoh, jika dulu hanya pengusaha yang berduit yang bisa membranding produknya. Kini dengan kecanggihan teknologi, seluruh masyarakat bisa membranding usahanya sendiri, asal melek literasi digital. Sementara itu, terkait APBD tahun 2022, Gus Yani menyebut akan lebih memfokuskan pada sektor pendidikan, kesehatan, dan pembangunan infrastruktur dasar. Selain itu ia menjabarkan perkiraan belanja daerah 2022 sebesar Rp 3,63 triliun. (han/har)
Musrenbang RKPD Gresik 2022, Bupati Serap Berbagai Masukan Pakar
Rabu 17-03-2021,17:48 WIB
Editor : Syaifuddin
Kategori :