Wali Kota Eri Cahyadi Bersama Kelompok Tani Panen Raya Padi

Selasa 09-03-2021,19:42 WIB
Reporter : Syaifuddin
Editor : Syaifuddin

Surabaya, memorandum.co.id - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berharap panen raya padi varietas Ciherang menjadi momentum kebangkitan sektor perekonomian masyarakat yang selama ini terdampak pandemi Covid-19. Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Surabaya bersama kelompok tani (Poktan) melakukan panen raya padi seluas 2 hektar, dari total 11 hektar lahan yang ditanam di wilayah Kelurahan Pakal, Kecamatan Pakal Surabaya, Selasa (9/3/2021). Menurut Cak Eri, Covid-19 bisa dilewati apabila ada rasa empati, rasa gotong royong bersama antara warga dan pemerintah. Akan hal itu, sinergi bersama antara warga, pemerintah dan seluruh stakeholder dibutuhkan dalam menjalankan roda perekonomian warga Surabaya. “Sekuat apapun pemerintah, kalau menangani Covid-19 sendiri dan warga tidak ada rasa memperbaiki atau menjaga protokol kesehatan, maka yang kita perbaiki ini akan sia-sia,” jelas dia. Kegiatan panen raya padi varietas Ciherang dibuka secara simbolis oleh Cak Eri, bersama Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Johnny Eddizon Isir, Komandan Korem 084/Bhaskara Jaya, Brigjen TNI Herman Hidayat Eko Atmojo beserta perwakilan dari Poktan di Kecamatan Pakal. Usai melakukan panen padi secara simbolis, jajaran Forkopimda Surabaya bersama warga dan kelompok tani kemudian melakukan dialog langsung di Hutan Kota Pakal. Cak Eri mengatakan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berkomitmen untuk menyejahterakan warga. Saat ini pihaknya sedang melakukan pendataan warga terdampak Covid-19. "Semua aset Pemkot Surabaya kalau itu tambak, kalau itu tanah bisa digunakan pertanian, maka saya manfaatkan sepenuhnya untuk kepentingan rakyat Surabaya,” kata Cak Eri. Bagi warga terdampak yang belum memiliki penghasilan, Pemkot akan memberikan intervensi salah satunya dengan memfasilitasi lahan untuk dikelola warga, baik dimanfaatkan untuk bercocok tanam atau budidaya perikanan serta memberikan bantuan bibit beserta pupuknya. “Insya Allah pemerintah kota akan support ketika itu tujuannya untuk kepentingan warga Surabaya. Kalau itu tambak, nanti kita beri benihnya dan nanti itu dikelola oleh warga biar menjadi pemasukan untuk warga Kota Surabaya,” ujarnya. Cak Eri juga menyatakan kesiapannya membuka wisata Hutan Kota Pakal. Namun warga juga berkomitmen menjaga protokol kesehatan sesuai SOP yang akan diterapkan. “Ekonomi Surabaya harus tetap jalan, tapi protokol kesehatan harus tetap dijaga. Siapa yang jaga? ya warganya juga. Makanya ayo dijaga bersama Surabaya ini," tuturnya. Di waktu yang sama, Danrem 084/Bhaskara Jaya, Brigjen TNI Herman Hidayat Eko Atmojo menyampaikan, bahwa kemajuan suatu desa, RT/RW itu tak lepas dari warganya. Makanya, ia berharap kepercayaan yang diberikan Pemkot Surabaya kepada warganya ini dapat terus dijaga. "Apalagi, Pemkot punya rencana Hutan Kota Pakal akan kembali dibuka, jadi harus dijaga. Kalau kita manfaatkan lahan di sini untuk ketahanan pangan sudah sangat luar biasa. Ada peternakan, kolam, hingga tempat rekreasi. Mudah-mudahan ini akan membawa kesejahteraan bagi masyarakat, khususnya di Pakal ini," papar danrem. Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Yuniarto Herlambang menjelaskan, bahwa dari total lahan seluas 11 hektar yang ditanam padi, hari ini yang dipanen sekitar 2 hektar. "Untuk setiap 1 hektar yang dipanen itu menghasilkan gabah kering panen (GKP) sekitar 7,312 ton. Jadi kalau hari ini yang dipanen 2 hektar, maka GKP-nya dikali dua, atau sekitar 14,624 ton," beber Herlambang. Namun demikian, Herlambang menyebutkan bahwa berat hasil GKP ini akan menyusut. Dari hasil panen 7,312 ton pada 1 hektar lahan, beratnya dapat menyusut menjadi 6,288 ton gabah kering giling (GKG). "Untuk bibit padi yang ditanam ini merupakan Varietas Ciherang, bantuan dari kami DKPP Surabaya. Selain bantuan bibit dan pupuk, kita juga memberikan bimbingan dan pendampingan kepada kelompok-kelompok tani di Surabaya," pungkas Herlambang. (mg1)

Tags :
Kategori :

Terkait