Pandemi Covid-19, Kebakaran di Surabaya Menurun

Senin 01-03-2021,19:22 WIB
Reporter : Syaifuddin
Editor : Syaifuddin

Surabaya, memorandum.co.id - Angka kebakaran di Surabaya selama pandemi Covid-19 menurun. Dari data di Dinas Pemadam Kebakaran (PMK) Kota Surabaya, bahwa untuk 2020, jumlah kebakaran mencapai 600 kejadian. Sedangkan pada 2019, mencapai 964 kejadian. “Untuk kejadian menurun sampai 30 persen. Atau memang pandemi ini di mana warga stay at home atau memang ada kesadaran warga untuk tanggap terhadap kejadian kebakaran,” ujar Kadis Pemadam Kebakaran (PMK) Dedi Irianto, Senin (1/3). Dikatakan Dedi, bahwa selama ini pihaknya terus menyosialisasikan kepada masyarakat agar tetap waspada dan tanggap terhadap kebakaran di wilayahnya masing-masing. “Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga Surabaya. Karena sebetulnya juru padam sesungguhnya adalah warga, dalam waktu tiga menit. Sedangkan kami hanya membantu warga jika tidak bisa mengatasi dengan peralatan dan tenaga,”jelasnya. Termasuk respons time tujuh menit, seperti harapan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat memperingati HUT ke-102 Pemadan Kebakaran, bahwa selama ini sudah terpenuhi. “Untuk 2019, respons time tujuh terpenuhi. Termasuk juga yang tahun 2020, mencapai 100 persen,” ujarnya. Itu semua, tidak terlepas dengan jumlah personel dan pos maupun rayon milik PMK yang tersebar di Surabaya. “Dengan pasukan di lapangan 654 orang (tenaga juru padam dan juru mudi), yang terbagi di 21 pos dan lima rayon. Masing-masing satu rayon dengan tiga pos, kecuali Rungkut dengan satu kantor rayon dengan empat pos bisa menjangkau radius 2,5 kilometer bisa menjangkau 96 persen,” jelasnya. Tambah Dedi, itu di luar tim khusus (timsus) rescue sendiri. Di mana dalam ada empat tim, dengan jadwal tiga shift dan satu tim libur tiap harinya. “Tim fire rescue sendiri dilengkapi dengan kendaraan besar dan kecil. Yang besar dilengkapi dengan crane, yang biasa dipakai untuk mengevekuasi kendaraan dengan beban tiga ton. Untuk kendaraan kecil, mengevakuasi binatang seeprti ular, kucing, dan lainnya,” pungkas Dedi. (fer/udi)

Tags :
Kategori :

Terkait