SURABAYA - Sebagai koran kriminal, tentu yang menjadi favorit bagi pembaca Surat Kabar Harian (SKH) Memorandum adalah kejadian atau peristiwa kriminal. Terutama yang terjadi di wilayahnya. Salah satu pembaca Memorandum yang suka dengan berita kriminal adalah Ketua DPRD Surabaya Armuji. “SKH Memorandum yang dikenal adalah kriminalnya. Kalau ada pencuri ayam atau tindak kriminal lainnya, pasti ada penjual koran keluar masuk kampung berjualan. Jadinya pasti ramai,” ungkap Armudji, saat ditemui di sela-sela acara sidang paripurna DPRD Surabaya beberapa waktu lalu. Meski mengedepankan berita kriminal, namun berita non-kriminal juga banyak. Seperti berita pemerintahan dan juga termasuk berita kiprah legislatif. Dan ini tentu menambah pengayaan dan wawasan bagi pembaca. Lelaki asli arek Suroboyo ini mengaku sudah lama mengenal Memorandum. Sejak sekolah tingkat atas, politisi PDI-P ini sudah membacanya. “Yo wes suwih ngerti Memorandum,” tegas dia. Dan yang menjadi daya tarik lainnya adalah kritis terhadap pemerintah. Selain itu juga berita yang ditampilkan adalah obyektif. Dan, seharusnya hal semacam itu dipertahankan. “Dengan berita-berita berdasarkan fakta dan bukan berita hoaks menjadikan banyak dicari masyarakat. Memorandum sudah menjadi pilihan masyarakat bawah,” jelas dia. Jadi tidak mengherankan di stopan atau lampu merah dan tempat lain, ketika ada masyarakat membeli koran, yang ditanyakan adalah Memorandum. “Dengan berita gampang dicerna itu menjadi pilihan masyarakat,” cetus dia. Armuji menambahkan di usia Memorandum yang ke-49 ini artinya sudah matang dan dewasa sebagai media massa. Bahkan koran ini dikenal cukup luas di masyaakat. Jadi wajar saja jika cukup banyak peminatnya. Disinggung apakah koran kriminal terbesar di Jatim ini sudah kritis dalam pemberitaan? Armuji mengakui sudah kritis. Bahkan, beritanya kerap berseri terutama ketika berita yang dianggap menarik sehingga membuat pembaca penasaran menunggu berita berikutnya. Berita yang ditampilkan pun sudah disertai dengan fakta dan professional. Yaitu dengan klarifikasi kepada fihak satu dengan lainnya. Tujuannya agar tidak menyudutkan obyek yang diberitakan. Sehingga menciptakan berita yang berimbang. Yang membuatnya semakin angkat topi terhadap Memorandum dalam ulang tahunnya ke-49 mengusung tagline Semangat baru anti hoaks. “Itu penting. Karena jika beritanya mengarang dan tidak ada satu pun klarifikasi, maka jangan diberitakan dulu. Agar berita itu berimbang,” pungkas Armuji. (udi/sr)
Dikenal karena Berita Kriminal
Minggu 11-11-2018,14:41 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Jumat 04-10-2024,21:47 WIB
Terungkap, Mahasiswa UK Petra yang Tewas Terjun Diri Pernah Tenggak 10 Butir Obat Tahun 2021
Sabtu 05-10-2024,06:25 WIB
Siap Menguncang Bioskop Indonesia, Inilah 15 Film Indonesia yang Tayang Oktober 2024
Jumat 04-10-2024,21:03 WIB
Antisipasi Banjir dan Macet, DPRD Surabaya Minta Proyek Box Culvert Babat Jerawat Selesai Tepat Waktu
Sabtu 05-10-2024,06:00 WIB
KPU Tulungagung Gelar Gathering, Ajak Media Sukseskan Pilkada 2024
Sabtu 05-10-2024,12:01 WIB
Paslon Bambang-Bayu Sapa Warga Balapan Kota Blitar, Sampaikan Program Unggulan Ini
Terkini
Sabtu 05-10-2024,20:10 WIB
Ketua KONI Jatim harap Musprov IPSI Makin Kuatkan Prestasi Pencak Silat
Sabtu 05-10-2024,19:32 WIB
Pjs Bupati Jember Bersama TNI Solidkan Kebersamaan untuk Negeri
Sabtu 05-10-2024,19:05 WIB
Blusukan ke Kota Malang, Cagub Risma Tinjau Sungai Bandulan dan Tawarkan Solusi Atasi Banjir
Sabtu 05-10-2024,18:44 WIB
Sinergitas TNI-Polri dan Muspika, Rayakan HUT TNI ke-79 dengan Silahturahmi
Sabtu 05-10-2024,18:19 WIB