FKUB Kota Kediri: Apresiasi TNI dan Polri dalam Pengamanan Aksi 22 Mei

Rabu 29-05-2019,23:06 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi

KEDIRI - Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kota Kediri H Moch Salim mengapresiasi TNI dan Polri yang sigap dalam mengamankan aksi 22 Mei di Jakarta. Moch Salim menyayangkan pesta demokrasi yang sudah berjalan dengan kondusif ini  dicederai oleh sekelompok perusuh pada saat aksi 21-22 Mei kemarin. Bahkan, kericuhan itu dinilai membuat sistem dan tatanan demokrasi menjadi kurang harmonis dan cenderung berakhir dengan tindakan anarkis yang dilakukan oleh sekelompok perusuh tersebut. "Gerakan aksi pada 21-22 Mei kemarin bukanlah nyata  kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum, akan tetapi lebih tepatnya adalah gerakan yang mengganggu keamanan dan biang kerok terjadinya kerusuhan melalui provokator yang sudah by design," ungkapnya. Ia menjelaskan negara Indonesia  adalah negara hukum yang terdapat pada  pasal 1 ayat (3) UUD 1945 dan dalam berdemokrasi pun tetap di lindungi undang-undang. Menurutnya, jika memang ada pihak yang merasa dirugikan dalam kontestasi Pemilu 2019, maka sangat dipersilahkan untuk melakukan upaya hukum yang lebih tinggi. Karena, lanjut dia, itu adalah hak setiap warga negara Indonesia. Demikian, pihak aparat keamanan dalam hal ini Polri dan TNI bersama masyarakat langsung sigap menangani  perusuh dan pembuat keonaran yang memperkeruh pesta demokrasi tersebut sesuai dengan aturan undang-undang yang berlaku. Sehingga, prosesi Pemilu 2019 ini dapat berjalan dengan tertib dan kembali kondusif. Pihaknya secara pribadi dan keluarga besar FKUB  Kota Kediri menyatakan mendukung Polri dalam menindak tegas para perusuh dan mengusut aktor intelektualnya "Tentu ucapan terima kasih dan apresiasi kita kepada aparat keamanan POLRI dan TNI yang telah menjaga berjalanya pesta demokrasi ini dengan kondusif dan baik adalah suatu keharusan. Dan mendoakan semoga aparat keamanan yang menjadi korban para perusuh cepat pulih dan dapat kembali bertugas menjaga NKRI," pungkas dia. (yud/udi)

Tags :
Kategori :

Terkait