Gresik, memorandum.co.id - Beberapa waktu lalu, melalui kanal youtube sekretariat presiden, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Jawa-Bali dinilai tidak efektif dalam menurunkan tren kasus Covid-19. Namun, menurut Plt Bupati Gresik M Qosim, bahwa PPKM di Gresik dinilai sukses dalam menekan penambahan kasus Covid-19. Hal tersebut disampaikan olehnya saat memimpin rapat evaluasi PPKM, Rabu (3/2/2021). "Alhamdulillah pelaksanaan PPKM di Gresik berlangsung efektif. Dari grafik harian pertambahan kasus Covid-19 di Gresik terlihat sudah melandai dibanding sebelumnya," tuturnya dalam rapat di ruang Mandala Bakti Praja. Berdasarkan data Satgas Covid -19 Gresik, kasus tambahan harian memang mengalami penurunan yakni di bawah angka 20 kasus. Sebelumnya di awal Januari penambahan kasus selalu di atas angka 20 kasus, bahkan sempat menyentuh angka 30 kasus. Tren kenaikan tersebut terjadi sejak pertengahan November. Sementara menurut Qosim, klaster penyebaran Covid-19 sampai hari ini terbanyak berasal dari tansmisi lokal. Dengan catatan Kecamatan Manyar, Kebomas, disusul Kecamatan Driyorejo sebagai wilayah penyumbang kasus terbanyak. Dalam rapat tersebut, Qosim juga menyampaikan proses Vaksinasi di Gresik sudah mencapai 62 persen. " Vaksinasi Gresik sudah mencapai 62 persen. Angka tersebut akan terus ditingkatkan dengan menambahkan jumlah faskes menjadi 100," Ujarnya. Qosim berharap, pelaksanaan PPKM yang akan berakhir pada 5 Februari ini tidak membuat masyarakat kendor akan disiplin protokol kesehatan (prokes). Perlu diketahui, Qosim ditunjuk sebagai Plt Bupati Gresik melalui Surat Perintah Tugas dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dengan nomor 131/96/011.2/2021 tertanggal 28 Januari 2021. (han/hari/fer)
Plt Bupati Gresik Nilai PPKM Efektif Tekan Tren Kenaikan Kasus Covid-19
Rabu 03-02-2021,18:45 WIB
Editor : Ferry Ardi Setiawan
Kategori :