Sidoarjo, Memorandum.co.id - Keresahan warga Sidoarjo bisa sedikit terobati pascapelaku teror lempar paving dan pengeroyokan di sepanjang jalan Kota Sidoarjo pada Minggu dinihari (31/01) diringkus. Dalam waktu singkat, Unit Pidum Satreskrim Polresta Sidoarjo berhasil menangkap 8 pendekar silat bersenjata kapak yang sengaja bikin ricuh di sepanjang jalan kota Sidoarjo. Kapolresta Sidoarjo, Kombespol Sumardji menegaskan, pihaknya telah menangkap 8 pelaku teror di sepanjang jalan kota Sidoarjo. Dua dari delapan tersangka usianya masih di bawah umur. Mereka adalah M. Riski Pratama (20) warga Magersari Kecamatan Sidoarjo, Andi Wahyu Syahputra (23) warga Desa Karang Tanjung Kecamatan Candi, Hafid Dava Riandi (19) warga Manukan Kecamatan Tandes Kota Surabaya, Rian Taqwa Putra (22) asal Lemah Putro Kecamatan Sidoarjo, Rico Subaktian (22) warga Gelam Kecamatan Candi, dan Dodik Prasetyo (20) asal Magersai Sidoarjo. "Sedangkan yang dua masih di bawah bawah umur dengan inisial PP (17) pelajar di Sidoarjo dan RHPG (17) pelajar di Sidoarjo," tegasnya, Rabu (03/02). Sumardji melanjutkan, sebelum melakukan keonaran, para pesilat ini pesta miras terlebih dahulu. Selanjutnya berkonvoi bersama mulai dari Candi menuju ke arah Kota. Dalam perjalanan dari tepatnya di depan kampus Umsida Sidoarjo mereka melakukan pengeroyokan terhadap pengunjung angkringan. "Pemuda berinisial NFR warga Desa Kemiri Sidoarjo, kepalanya dikapak oleh tersangka," ungkapnya. Akibat dikeroyok itu, korban menyelamatkan diri meninggalkan angkringan. Tak puas melakukan pengeroyokan hingga korban luka parah, kelompok pendekar itu merusak motor korban yang tertinggal. "Selain mengeroyok pengunjung angkringan, mereka juga melakukan pengerusakan," terangnya. Puas melakukan pengeroyokan dan pengerusakan, mereka berkonvoi ke arah Kota. "Pergerakan kelompok pendekar itu terekam jelas di setiap CCTV yang berhasil kita sita. Sampai baju tersangka dengan atribut perguruan silat pun terlihat jelas," paparnya. Berbekal rekaman CCTV itu, Unit Pidum Satreskrim Polresta Sidoarjo menangkap satu per satu pendekar silat bersenjata kapak itu. Masih menurut Sumardji, pihaknya juga masih mendalami adakah keterkaitan kasus keonaran dan penganiayaan yang dilakukan para pelaku di Candi dengan kejadian kasus pelemparan paving di traffic light Pucang Sidoarjo yang korbannya mengalami luka di kepala dan kini dirawat di rumah sakit. "Soal kasus penganiayaan di traffic light Pucang dengan cara korban dilempar sekelompok orang, masih kita dalami. Kejadian di Candi dan Sidoarjo, kejadiannya terpaut beberapa durasi menit. Setelah ada kasus di Candi, beberapa menit kemudian, ada kejadian di utara Alun-alun Sidoarjo," paparnya. Di depan petugas, para pendekar silat itu beralasan mencari orang yang memukuli M. Riski Pratama di jembatan Bligo Candi. Tapi ketika ditanya, siapa orang yang dicari mereka tidak mengetahui atau tidak mengenalnya. "Ini masih kami dalami, apakah benar mereka bersama-sama itu karena balas dendam mencari seseorang yang menganiaya Riski atau itu hanya alibi saja," katanya. Kapolresta mengungkapkan, aksi konvoi dan membikin keonaran itu sepertinya sudah direncanakan. Mulai pesta miras dan membawa senjata kapak yang sekarang disita sebagai barang bukti disiapkan oleh tersangka Riski dari rumah. "Kejadian bikin onar ini sepertinya sudah disiapkan. Pelaku yang lain akan kita kejar terus," pungkasnya.(ags/jok)
Buntut Teror Paving, 8 Pendekar Silat Bersenjata Kapak Ditangkap
Rabu 03-02-2021,13:00 WIB
Editor : Aziz Manna Memorandum
Kategori :