Mojokerto, memorandum.co.id - Satlantas Polres Mojokerto melakukan pengecatan jalan berlubang di sepanjang jalan nasional Kecamatan Trowulan hingga bypass Mojokerto, Jumat (29/1). Pemberian tanda jalan berlubang dengan cat putih tersebut untuk mengurangi angka kecelakaan pengendara motor yang diakibatkan jalan berlubang. "Kami tandai dengan cat putih supaya pengendara bisa melihat dan berhati-hati sehingga terhindar dari kecelakaan lalu lintas. Karena jalan berlubang sangat berbahaya, terutama saat hujan atau malam hari. Pengendara yang terburu-buru bisa oleng hingga terjatuh, bahkan terlindas kendaraan lainnya," terang Kasatlantas Polres Mojokerto, AKP Randy Asdar. Ia mengaku telah berkoordinasi dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional terkait rusaknya jalur Surabaya-Madiun di wilayahnya. Penambalan pun hari ini dilakukan. "Saat ini berlangsung penambalan jalan di beberapa titik seperti Trowulan dan Sooko. Penanganan sementara penambalan, minimal bisa mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas," tandasnya. Satlantas Polres Mojokerto merilis, terjadi 32 kecelakaan di jalan nasional Surabaya-Madiun dalam tiga bulan terakhir. Terdiri dari 15 kecelakaan di wilayah Trowulan, 11 kecelakaan di wilayah Sooko, 4 kecelakaan di Mojoanyar, serta 2 kecelakaan di wilayah Puri. Puluhan kecelakaan tersebut merenggut 7 korban jiwa dan 29 korban luka ringan. "Kecelakaan tidak hanya disebabkan jalan berlubang, tapi juga etika masyarakat dalam berkendara," jelasnya. Kerusakan jalan nasional tentu saja dikeluhkan para pengendara. Seperti yang dikatakan Nanik (56), warga Desa Gemekan, Kecamatan Sooko. Menurut dia, lubang-lubang di jalan kerap mengakibatkan kecelakaan para pengendara sepeda motor. "Penyebab kecekalaan gara-gara kena jalan lubang," kata Nanik Hal senada dikatakan Bustomi (42), pemilik warung kopi di jalan nasional wilayah Desa Balongmojo, Kecamatan Puri. Dia menilai jalan berlubang membahayakan para pengendara sepeda motor. "Kecelakaan pengendar motor karena menghindari jalan berlubang,"ujarnya. Menurutnya, kerusakan jalan nasional di wilayah Balongmojo sudah terjadi bertahun-tahun. Namun, perbaikan yang dilakukan pemerintah selama ini hanya tambal sulam. Padahal, jalur Surabaya-Madiun dilalui kendaraan dengan tonase tinggi. "Rusak sudah bertahun-tahun, tapi hanya ditambal. Setelah ditambal, sebelahnya rusak dan seterusnya," ujar Bustomi. Oleh sebab itu, Bustomi berharap pemerintah lebih serius memperbaiki jalan nasional ini. "Harapannya segera diperbaiki, tidak hanya ditambal, itu bukan solusi,"pungkasnya.(war)
Tekan Angka Kecelakaan, Satlantas Polres Mojokerto Cat Jalan Berlubang
Jumat 29-01-2021,14:26 WIB
Editor : Aziz Manna Memorandum
Kategori :