Bojonegoro, memorandum. co.id - Hujan lebat yang mengguyur Kabupaten Bojonegoro membuat debit air di sungai sangat tinggi. Akibatnya, jembatan penghubung antardesa tepatnya di Desa Jatiblimbing - Desa Ngraseh Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, terputus, Kamis (21/1/2021). Kapolres Bojonegoro AKBP Pandia bersama Bupati Anna Mu'awanah melihat kondisi di sana. Ikut juga sejumlah pejabat dari kepolisian dan juga OPD Pemkab Bojonegoro. Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah mengatakan, sebagai langkah awal pemkab telah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo untuk membuka beberapa pintu air. Kemudian melakukan penyedotan dengan pompa agar air segera surut. Bupati juga memerintahkan kepada dinas terkait untuk segera mempersiapkan dan melakukan penanganan kedaruratan kemudian dilanjutkan dengan perbaikan jembatan. "Melakukan penertiban bangunan sekitar sungai dan normalisasi sungai, " kata dia. Selain Kecamatan Dander, ada 3 wilayah lainnya yang dilanda banjir. Yaitu kecamatan Sekar, Kecamatan Gondang, Dan Kecamatan Kapas. Pemerintah mengimbau kepada masyarakat Bojonegoro khususnya wilayah yang rentan terhadap banjir agar selalu meningkatkan kewaspadaannya. Pemkab akan melakukan penanganan kedaruratan berikut perbaikan, dan kepada masyarakat agar selalu meningkatkan kewaspadaan bila terjadi bencana susulan. Sementara itu, AKBP Eva Guna Pandia menjelaskan jembatan tersebut menghubungkan Desa Jatiblimbing dengan Desa Ngraseh yang putus akibat curah hujan yang tinggi sehingga debit air banyak di sungai tersebut. "Disamping itu, luapan banjir dari Kali Apur tidak bisa menampung," kata Kapolres Bojonegoro, AKBP EG Pandia. Dari laporan sementara, air sungai yang mengalir cukup deras dan sempat merendam di pemukiman penduduk tetapi hanya beberapa menit karena aliran air tersebut langsung mengalir ke wilayah utara. Kapolres Bojonegoro, mengimbau kepada masyarakat tetap waspada karena intensitas curah hujan saat ini masih tinggi sehingga bisa mengakibatkan longsor, banjir bandang serta angin puting beliung. Terutama di sekitaran bantaran sungai Bengawan Solo, atau sungai yang tidak bisa menahan luapan air kiriman saat curah hujan tinggi dan pemukiman di sekitaran kawasan hutan. “Kami sudah instruksikan para kapolsek jajaran untuk memapping daerah rawan bencana alam dan bahaya alam,” pungkas pria yang hobi tenis lapangan ini. (top/har/udi)
Diterjang Banjir, Jembatan Jatiblimbing Putus
Kamis 21-01-2021,16:59 WIB
Reporter : Syaifuddin
Editor : Syaifuddin
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Senin 22-12-2025,13:12 WIB
Tipu Bos CV Sentosa Abadi Steel Rp6,3 M, Arfita Dihukum 26 Bulan Bui
Senin 22-12-2025,09:59 WIB
Borong 22 Medali Emas, Kontingen PSHT Nganjuk Berjaya di Ngawi Championship 1
Senin 22-12-2025,12:35 WIB
Pria Gampengrejo Gantung Diri di Teras Rumah Istri
Senin 22-12-2025,15:05 WIB
8 Tahun Melangkah Bersama, Komunitas Line Dance Pasmanbaya Jaga Kebugaran dan Eratkan Silaturahmi Alumni
Senin 22-12-2025,14:53 WIB
Usai Disemprot Bupati, Dishub Tulungagung Kebut Pemasangan Traffic Light di Jalan Teuku Umar
Terkini
Senin 22-12-2025,22:24 WIB
Prediksi Kenaikan Sampah saat Nataru di Kota Malang Capai Lebih 20 Ton Per Hari
Senin 22-12-2025,22:16 WIB
Gelar Muktamar dan Penyempurnaan Konstitusi PBNU: Sebuah Solusi Alternatif
Senin 22-12-2025,22:06 WIB
Rakerda PKS Kota Malang Perkuat Konsolidasi dan Donasi Korban Bencana Alam
Senin 22-12-2025,21:51 WIB
Keluarga Mahasiswi UMM Desak Bripka Agus Saleman Dihukum Mati
Senin 22-12-2025,21:18 WIB