ASN Wajib Gunakan Pakaian Khas Lumajang, Berkah Bagi Pengrajin Blangkon

Jumat 15-01-2021,07:37 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi

Lumajang, Memorandum.co.id - Redupnya ekonomi akibat pandemi membuat banyak orang seperti tak lagi mempunyai karsa. Seperti yang dialami Paiman, seorang perias manten dan pengrajin blangkon asal Dawuhan Lor Sukodono. Paiman menyampaikan bahwa panggung-panggung pagelaran seni yang mulai sepi dan job-job rias manten pun turut berkurang akibat kegiatan sosial yang harus dibatasi. Hal ini membuat pendapatannya berkurang drastis. "Kalau sebelum pandemi pendapatan agak lancar, setelah kena pandemi cari pemasukan sulit sekali, untungnya sekarang ASN Lumajang diharuskan memakai pakaian adat Lumajang, ya itu pemasukan saya," ujar Paiman. Pandemi memaksanya putar otak demi memenuhi perut yang harus diisi. Berkah bagi Paiman dan para pengrajin blangkon lainnya tentang penggunaan pakaian khas Lumajang setiap tanggal 15. Hal ini membuat para ASN mulai berburu pakaian khas Lumajang. Total, saat ini ia mendapatkan pesanan sebanyak 1.300 pasang blangkon dan sembong. "Ada pesanan banyak kayak gini menjadi berkah bagi saya dan para pengrajin blangkon, teman-teman perias dan sanggar tari yang sepi job, mereka bisa memasarkan blangkon nanti bagi hasil titik edang (sedikit-sedikit, red)," ujarnya. (Kom/Ani)

Tags :
Kategori :

Terkait