Sidoarjo, memorandum.co.id - Untuk menghadapi persiapan uji kompetensi wartawan (UKW) mandiri gelombang II pada 30-31 Januari 2021 yang diadakan oleh lembaga penguji Solopos, sebanyak 36 jurnalis mengikuti pra UKW pada Kamis (14/1/2021). Pra UKW ini berlangsung mulai pukul 08.00 - 13.00 dilaksanakan secara daring dengan menggunakan aplikasi zoom.
Peserta yang mengikuti pra UKW didominasi peserta dari Jawa Timur sebanyak 30 orang. Kemudian dari Jawa Tengah sebanyak 4 orang, dan sisanya berasal dari Kalimantan Tengah sebanyak 2 orang.
Para peserta ini akan mengikuti jenjang ujian wartawan muda sebanyak 34 orang dan jenjang utama 2 orang. Mereka diberikan materi Pra UKW dari tiga narasumber. Yakni, Direktur Pemasaran Solopos Suwarmin dan Redaktur Pelaksana Solopos Syifaul Arifin, sedangkan narasumber satunya Pemimpin Redaksi Solopos, Rini Yustiningsih.
Pada kesempatan itu, materi pertama disampaikan oleh Suwarmin. Ia memberikan pemahaman tentang profesionalisme wartawan, Undang-Undang pers dan Kode Etik Jurnalistik (KEJ). "Ketiga materi ini juga akan diujikan pada UKW mendatang," terang Suwarmin.
Selanjutnya, pemberian materi kedua disampaikan Rini Yustiningsih. Ia menjelaskan materi teknik menulis berita yang benar harus ada unsur 5 W 1 H. Dan setiap penulisan harus dicermati dan diteliti agar tidak ada typo dalam berita yang akan disajikan.
"Dalam penempatan susunan 5 W 1 H itu terserah penulis, bisa diurutkan dimana saja, yang penting unsur tersebut harus ada," jelas Rini.
Sementara, di sesi akhir, materi Pra UKW disampaikan Syifaul Arifin, dengan membeberkan 12 materi dan pelaksanaan UKW secara garis besar. Selain itu, ia juga menyampaikan memotifasi kepada para peserta untuk selalu optimis bisa lolos pada uji kompetensi yang akan dilaksanakan akhir Januari mendatang.
"Tidak usah kuatir, kalian harus tetap optimis bisa lolos, jika tidak lolos masih ada kesempatan uji UKW lain waktu. Masih ada sisa waktu untuk digunakan belajar dengan membaca dan membuka google tentang pers agar bisa menguasai materi. Kalian tidak harus menghafal yang penting bisa memahami," pesannya.(bwo/jok/udi)