Izinkan Aku Turut Mencintai, walau Hanya di Dunia Ilusi (6 – habis)

Senin 11-01-2021,10:10 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi

Kecelakaan yang Mengubah Kesempurnaan Bikin Berantakan

Sehari, dua hari, tiga hari Adam dan Yeti sudah melupakan teror yang dilakukan seseorang yang mengaku sebagai Baha. Atau entah siapa sejatinya, tidak ada yang tahu. Waktu itu Minggu sekitar pukul 06.00 ketika Adam dan Yeti mengendarai mobil hendak ke Mojokerto, sambang orang tua. Baru keluar dari gerbang perumahan, mobilnya terhadang kerumunan. Satpam perumahan, sebut saja Dulkamdi, bergegas menuju mobil. Tangannya nyangklong tas perempuan. Dia menggedor kaca pintu mobil. “Maaf, Pak. Tas ini milik orang yang tertabrak tadi. Terpaksa saya buka. Ternyata ada foto Bapak dan Ibu,” kata Dulkamdi sembari menoleh ke Yeti dan menyerahkan tas tadi. Yeti perlahan membukanya. Dan benar. Ada foto dirinya, Adam, dan Baha semasa SMA. Wajah-wajah yang ceria. Ada lagi foto saat dirinya jadi pengantin vs Adam. Duduk bersanding di pelaminan. Isi tas yang lain berupa dompet dan peralatan kecantikan. Khas tas perempuan. Ketika Yeti sedang membuka-buka isi dompet, terdengar teriakan. Suara anak-anak. “Om, Tante… ini juga milik Tante itu,” kata anak tersebut sambil menujuk korban yang masih tergeletak di tengah jalan. Adam dan Yeti saling pandang. Mereka bermaksud nyamperin korban. Ketika hendak melangkah, mereka melihat perempuan tadi berdiri, kemudian bergegas melangkah masuk taksi dan menghilang. Pasutri ini memutuskan menunda rencana kepergiannya ke Mojokerto. Mereka kembali ke rumah dan meneliti tas milik korban. Juga, sebuah amplop cokelat yang susulkan anak tadi. Saat akan membuka amplop, HP yang tergeletak di tas perempuan tadi berdering. Yeti mengangkatnya, “Ya, halo.” “Maaf Yet. Aku Baha. Tapi bukan Baha yang dulu. Baha yang dulu sudah mati seiring kepergiannya dari bioskop saat nonton Ada Apa dengan Cinta bersama kamu dan Adam.” Yeti tak bereaksi. Dia hanya memandangi Adam. “Aku sudah mengubah diriku jadi pribadi yang kuinginkan. Kenalkan, aku Hawa,” imbuh seseorang yang awalnya mengaku sebagai Baha tersebut. Hawa menambahkan bahwa sebenarnya dia akan mengundang Adam dan Yeti untuk makan malam. Pas ulang tahunnya, “Tapi mungkin terpaksa kubatalkan. Kecelakaan tadi menyebabkan kesempurnaanku sebagai perempuan tidak lagi sempurna. Padahal kesempurnaan itu baru kuperoleh seminggu yang lalu. Maafkan aku.” “Sekarang kamu di mana? Izinkan aku menemuimu,” sela Adam. “Jangan. Kalian akan kecewa. Cuma, izinkan aku menyimpan foto yang tadi malam sengaja kurekayasa. Foto bertiga: aku, Adam, dan Yeti. Tapi sudah tak ubah menjadi Hawa, Adam, dan Yeti. Sebentar lagi fotonya akan kukirimkan via WA.” Tidak lama kemudian di layar HP yang dipegang Yeti muncul foto rekayasa yang dimaksud Baha, eh Hawa. Dalam foto itu tampak Adam diapit dua perempuan yang sama-sama cantik. Hawa dan Yeti. “Maaf, Yet. Izinkan aku turut mencintai Adam. Tapi jangan khawatir. Itu hanya di dunia ilusi. Di dunia nyata, miliki Adam sepenuhnya. Aku hanya  titip pesen: sayangi dia dan jangan sampai disakiti. Aku turut berdoa untuk kalian, dari jauh. Bye bye… (habis)   Penulis : Yuli Setyo Budi Pembaca yang punya kisah menarik dan ingin berbagi pengalaman, silakan menghubungi nomor telepon / WA 0821 3124 22 88 . Bisa secara lisan maupun tulisan. Kisah juga bisa dikirim melalui email yulisb42@gmail.com. Terima kasih  
Tags :
Kategori :

Terkait