Pasokan Berkurang, Harga Tempe di Pasar Lumajang  Naik

Senin 04-01-2021,20:19 WIB
Reporter : Syaifuddin
Editor : Syaifuddin

Lumajang, memorandum.co.id - Selain terjadi kelangkaan di beberapa pasar di Kabupaten  Lumajang, harga tempe juga  mengalami kenaikan hampir 50% dari harga sebelumnya. Hal tersebut disampaikan Hartono, pedagang tempe di Pasar Induk Kabupaten Lumajang, Senin(4/1/2021) Hartono menjelaskan, meski telah mendapatkan informasi bahwa kenaikan harga kedelai yang merupakan bahan baku utama pembuatan tempe dari Rp 7000 per kg menjadi  Rp 9200 per kg. Hal tersebut membuat pasokan tempe untuk pedagang agak berkurang. “Sementara ini masih lancar, cuma jumlahnya agak berkurang sehingga harganya naik. Yang biasanya Rp 2000 sekarang menjadi  Rp 3000, “ ujarnya Sementara itu perajin tempe, Saiful Rahman, warga Desa Bagusari, Kecamatan Jogotrunan menyampaikan,  kenaikan harga kedelai impor sedikit mempengaruhi kapasitas produksi  tempe miliknya. Pada hari hari biasa sekali produksi bisa mencapai 500 Kg bahan baku kedelai impor yang dibutuhkan. Dengan  kenaikan harga kedelai kapasitas produksinya turun menjadi 350 Kg sekali produksi. “Sebenarnya tidak terlalu berpengaruh. Karena harga bahan bakunya naik lumayan tinggi, akhirnya kami turunkan kapasitas produksi tapi tidak banyak, mengingat permintaan tempe untuk konsumen masih tinggi," ungkapnya Sementara itu terkait harga jual tempe, Saiful mengatakan  ada beberapa opsi untuk mengatasi harga jual produksinya. Menaikkan harga jual tempe atau mengurangi ukuran. Dengan begitu diharapkan bisa menutupi naiknya biaya produksi mengingat bahan baku kedelai impor mengalami kenaikan yang signifikan. “Kalau harganya nggak bisa  dinaikkan, ya barangnya agak kita kecilkan." jelasnya. “Kami berharap pemerintah cepat mengambil kebijakan sehingga harga kedelai impor yang menjadi sumber bahan baku utama pembuatan tempe bisa kembali normal,” pungkasnya (ani/udi)  

Tags :
Kategori :

Terkait