Banjir Jombang Rendam Ratusan Rumah Warga

Senin 04-01-2021,16:06 WIB
Reporter : Aziz Manna Memorandum
Editor : Aziz Manna Memorandum

Jombang, memorandum.co.id - Ratusan rumah warga di Dusun Beluk, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang terendam banjir akibat meluapnya aliran sungai avur Watudakon. Meluapnya aliran sungai tersebut diduga lantaran saringan filter penahan sampah yang berada di Dusun Prabon, Desa Blimbing, Kecamatan Kesamben tertutup. Akibat banjir tersebut, aktivitas warga terganggu. Namun, masih ada juga warga yang mengendarai motor nekat menerobos banjir. Sehingga motor yang dikendarai mogok. Kepala Dusun Beluk, Sustiyo Budiyanto mengatakan, banjir sekarang sudah di depan pabrik Kimia Farma dan banjir kali ini naiknya sangat cepat. "Tinggi air sekitar satu meter yang merendam rumah warga. Namun warga yang terendam banjir memilih untuk bertahan dirumahnya," katanya, Senin (4/1/2021). Sustiyo menjelaskan, hujan menguyur desanya mulai awal tahun. Sampai kemarin air sudah mulai meninggi, dan sampai sekarang tidak tambah surut, malah bertambah naik. "Titik beratnya filter penahan sampah tertutup, harus segera diatasi. Dan kami minta tolong sama Dinas PUPR dan PJT wilayah Jombang dan Mojokerto untuk segera turun tangan, karena desa kami tidak punya kemampuan untuk itu," jelasnya. Penduduk Dusun Beluk yang terdampak kurang lebih 250 penduduk dari total 300 penduduk. 200 rumah warga Dusun Beluk yang terendam ada empat RT. Yakni RT 3/RW 1, RT 1/RW 2, RT 2/RW 2, RT 4/RW 2,  RT 3/RW 2. Untuk penyakit yang diderita warga akibat banjir, seperti diare dan yang lainnya, saat ini tidak ada keluhan dari warga," tukasnya. Sementara itu, Joko Supendi (50), warga setempat mengungkapkan, banjir di tempatnya ini sering terjadi dan hampir setiap tahun. Air mulai naik ke pemukiman warga sejak Sabtu (2/1/2021) siang. "Banjir kali ini dikarenakan sungai yang berada di sebelah utara desa tidak bisa membendung debit air sungai yang terus menerus naik, dan akhirnya meluber perkampungan warga," ungkapnya. Hal senada juga dikatakan oleh Budi Santoso (49), warga Dusun Beluk, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, bahwa air mulai masuk kedalam rumahnya sekitar pukul 19.00 WIB pada Minggu (3/1/2021). "Kalau yang dijalan dan yang rumahnya pendek, air masuk rumah mulai Sabtu (2/1/2021) kemarin. Kalau yang tinggi baru tadi malam. Untuk air sekarang masih tetap, belum surut," ungkapnya. Menurut penjelasan Budi, aktivitaas warga akibat banjir ini menjadi terganggu. Untuk masak pun warga tidak bisa. Namun ada juga yang memaksa untuk memasak seadanya. Pasalnya, bantuan makanan hingga saat ini belum ada sama sekali. "Bantuan makanan belum ada sama sekali. Hanya air bersih saja dari BPBD Jombang mulai tadi malam," jelas pria yang sehari-hari sebagai penjual kerupuk keliling ini. Banjir ini, lanjut Budi, disebabkan air dari sawah tidak dapat mengalir ke sungai, lantaran tanggul sungai telah ditinggikan. "Jadi air dari sawah tidak dapat mengalir ke sungai, sehingga air mengumpul disini," pungkasnya. (yus)

Tags :
Kategori :

Terkait