SURABAYA - Tidak lengkap rasanya jika mengulas kegiatan masjid selama Ramadan tanpa keberdaan Masjid Raudlatul Musyawwarah atau lebih dikenal masyarakat dengan Masjid Kemayoran. Masjid yang awalnya berada di area Tugu Pahlawan ini juga merupakan salah satu masjid tertua di Surabaya, selain Masjid Rahmat, Masjid Peneleh, dan Masjid Ampel. Hingga saat ini Masjid Kemayoran ditunjuk sebagai sekretariat bersama di antara masjid tertua di Surabaya. Masjid Kemayoran dibangun di atas tanah yang sebelumnya dimiliki oleh seorang Mayor Belanda, dan karenanya kemudian dikenal masyarakat sebagai Masjid Kemayoran. Menurut riwayat, Masjid Kemayoran juga pernah digunakan sebagai markas laskar Hizbullah pada jaman revolusi memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Dan sekarang sebagai sekretariat bersama di antara masjid tertua di Surabaya. "Makanya masjid ini dikenal dengan nama lain Raudlatul Musyawwarah," jelas Ahmad Sulthoni, administrasi takmir Masjid Kemayoran saat ditemui Memorandum. Tambah Ahmad, seperti masjid lainnya menyambut Ramadan tahun ini, beberapa kegiatan pengajian juga dilakukan di masjid yang dibangun pada 1772-1776 pada masa pemerintahan Bupati Surabaya Raden Tumenggung Kromojoyo Dirono. "Ada kajian jelang berbuka puasa. Biasanya sekitar 30 menit, termasuk kajian ahad pagi," jelas Ahmad, Lanjutnya, pada malam 25 Ramadan atau menyambut Nuzulul Quran, Masjid Kemayoran mengundang qari di Surabaya. "Semua qari di Surabaya kami kumpulkan dan bergantian membaca Alquran," ujar Ahmad. Untuk sepuluh hari terakhir Ramadan, tambah Ahmad, dilakukan salat tahajud, salat tasbih, qotmil Alquran, dan dilanjutkan sahur. "Itu kami lakukan rutin tiap tahun," sambung dia. Ahmad mengatakan, untuk imam tarawih biasanya imam besar salat rawatib di Masjid Ampel yaitu KH Ahmad Dzulhilmi Ghozali Al Hafidz. "Tahun 2018 pernah imamnya dari Makkah yaitu Syeh Al Basith. Dia orang Indonesia lama tinggal di Makkah, tepatnya di Universitas Umul Qura, Makkah," pungkas Ahmad. Ada cerita menarik yang sampai sekarang masih diyakini warga sekitar Masjid Kemayoran. Di mana sosok Abah Thoyyib yang saat ini makamnya berada di samping mimbar imam itu, pernah bersandar ke menara masjid saat kondisinya miring. Tidak beberapa lama, menara masjid itu kembali tegak dan seperti tidak ada kejadian apa-apa. Masjid Kemayoran memiliki desain dan arsitektur yang unik. Di bangunan intinya seluas sekitar 400 meter persegi, di dalam ruang berbentuk hexagonal dengan ruang saling terhubung tembok berbentuk kubah, ditopang empat pilar utama. Pada serambi dengan lubang-lubang lengkung di bagian atasnya yang menghubungkan serambi dengan ruang masjid bagian dalam. Ada dua beduk berukuran sedang dan besar diletakkan merapat ke lubang dinding dekat serambi ini, dengan prasasti menempel di tembok yang ditulis dalam huruf latin dan Jawa. (fer/nov)
Sebagai Markas Laskar Hizbullah
Sabtu 18-05-2019,09:30 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Senin 22-12-2025,13:12 WIB
Tipu Bos CV Sentosa Abadi Steel Rp6,3 M, Arfita Dihukum 26 Bulan Bui
Senin 22-12-2025,09:59 WIB
Borong 22 Medali Emas, Kontingen PSHT Nganjuk Berjaya di Ngawi Championship 1
Senin 22-12-2025,12:35 WIB
Pria Gampengrejo Gantung Diri di Teras Rumah Istri
Senin 22-12-2025,14:53 WIB
Usai Disemprot Bupati, Dishub Tulungagung Kebut Pemasangan Traffic Light di Jalan Teuku Umar
Senin 22-12-2025,08:45 WIB
Kisah Sukses Arut Sulistias, Ubah Hobi jadi Pundi Rupiah
Terkini
Senin 22-12-2025,22:24 WIB
Prediksi Kenaikan Sampah saat Nataru di Kota Malang Capai Lebih 20 Ton Per Hari
Senin 22-12-2025,22:16 WIB
Gelar Muktamar dan Penyempurnaan Konstitusi PBNU: Sebuah Solusi Alternatif
Senin 22-12-2025,22:06 WIB
Rakerda PKS Kota Malang Perkuat Konsolidasi dan Donasi Korban Bencana Alam
Senin 22-12-2025,21:51 WIB
Keluarga Mahasiswi UMM Desak Bripka Agus Saleman Dihukum Mati
Senin 22-12-2025,21:18 WIB