Gresik, memorandum.co.id - Sudah tiga hari ini beberapa wilayah Gresik terendam banjir. Hal tersebut berakibat pada tertutupnya beberapa akses jalan. Yang berimbas pada ekonomi warga. Warga Dusun Ngebret, Desa Morowudi, Kecamatan Cerme, Nurlis mengaku penjualan pentol bakar yang biasa dijual online, saat ini mengalami penurunan. " Biasanya kami kirim, sekarang banjir repot. Ya siapa yang mau monggo ambil ke sini. Yang keberatan, ya berarti belum rezeki," tutur perempuan yang sudah menikah itu, Selasa (15/12). Di tengah banjir yang meluber ke rumahnya, Nurlis tetap berjualan pentol bakar. Ia membuat penyangga meja untuk kompor yang diletakkan di depan toko miliknya. Agar air tak sampai mengenai kompor. Batas antara air dan meja tatakan kompor hanya selisih 3 - 4 cm saja. Separuh dari badan elpiji pun terendam, meski sudah diletakkan di tempat yang lebih tinggi. Tidak hanya pentol bakar, ia juga menjual makanan sejenis cireng. Ia mengaku mulai buka dari pukul 05.00. Nurlis berharap, banjir cepat surut supaya ia bisa memnuhi pesanan pembeli sebagaimana biasa. Sebelum pandemi, jualan pentol bakar Nurlis dititipkan ke beberapa sekolah terdekat. Namun sejak pandemi, ia putar otak untuk menjual dagangannya via online. Namun, karena banjir, jumlah pembeli jadi turun. Kesulitasn di tengah banjir tidak hanya dirasakan oleh Nurlis. Linda, salah seorang UMKM makanan ringan di desa Morowudi juga merasakan imbasnya. " Biasanya kan di daerah ini jadi tempat orang borong keripik dan makanan ringan, sekarang siapa mau ke sini. Lagi banjir," tegas dia. Perlu diketahui, di Desa Morowudi dikenal sebagai sentra UMKM, utamanya produksi keripik. Aneka keripik tersedia di sana. Dan sudah sejak lama mrnjadi rujukan para pedagang lain untuk memasok kripik. Beberapa toko yang menjadi tempat pemasok keripik tampak tutup. Pasalnya, ketinggian banjir di area tersebut masih di atas lutut orang dewasa. Tidak hanya penjual yang mengalami kesulitas, Siti Saudah, warga Cerme juga mengaku kesulitan membeli makanan atau barang yang dibutuhkan. " Ini nggak bisa masak, makanan beli. Tapi ya harus susah-susah dulu ngelangkai banjir. Wong tinggi segini," tutur perempuan baruh bayah itu. (han/har/udi)
Kali Lamong Boleh Meluap. Pelaku UMKM Tetap Jalan
Selasa 15-12-2020,18:49 WIB
Reporter : Syaifuddin
Editor : Syaifuddin
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Rabu 25-12-2024,04:12 WIB
Belum Ditemukan, Pencarian Bocah Tercebur Saluran Air di Babatan Wiyung Dihentikan Sementara
Rabu 25-12-2024,14:38 WIB
Banjir Surabaya yang Meluas, Ini Kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi
Rabu 25-12-2024,07:08 WIB
Nelayan Hanyut di BGS Belum Ditemukan, Tim SAR Perluas Pencarian Hingga Jembatan Sembayat
Rabu 25-12-2024,04:27 WIB
Kapolsek Tenggilis Mejoyo Pimpin Evakuasi Pohon Tumbang di Kendangsari Industri, Satu Korban Luka
Rabu 25-12-2024,08:20 WIB
Wali Kota Pasuruan Tinjau Malam Misa Natal, Pastikan Suasana Peribadatan Kondusif dan Aman
Terkini
Rabu 25-12-2024,21:02 WIB
Libur Natal, Pj Wali Kota Batu Tinjau Lokasi Bencana Akibat Hujan Deras
Rabu 25-12-2024,20:46 WIB
Pj Wali Kota Batu Hadiri Open House Perayaan Natal Kapolres Batu
Rabu 25-12-2024,19:09 WIB
3 Pilar Simokerto Jaga Ketenteraman Natal, Intensif Patroli Gereja
Rabu 25-12-2024,19:00 WIB
65 Warga Binaan Lapas Malang Dapat Remisi Natal
Rabu 25-12-2024,18:53 WIB