Pemkot Malang Serahkan Penghargaan Lomba ‘Kampung Bersinar 2020’

Jumat 04-12-2020,15:03 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi

Malang, Memorandum.co.id - Pemerintah Kota (Pemkot) mengapresiasi kawasan perkampungan yang mampu meraih prestasi dalam lomba bertitel ‘Kampung Bersinar 2020’. Lomba ini diikuti sebanyak 130 RW dari 500 RW se Kota Malang. Adapun yang lolos dalam penilaian tahap kedua sejumlah 15 RW. Harapannya, melalui lomba ‘Kampung Bersinar (Bersih, Sehat, Indah, Asri dan Rapi) ini dapat menyemangati masyarakat menjaga kelestarian lingkungan dengan menguatkan gerakan bersama yang melibatkan seluruh elemen masyarakat. Sebagai bentuk apresiasi terhadap kampung yang berpartisipasi dalam lomba ini, Pemerintah Kota Malang mengumumkan dan menyerahkan hadiah serta penghargaan pada pemenang Lomba ‘Kampung Bersinar 2020’ di ruang sidang Balai Kota Malang, Jumat (4/12/2020). Penghargaan diserahkan langsung oleh Wakil Wali Kota Malang, Ir H Sofyan Edi Jarwoko yang disaksikan oleh para nominator lomba dan beberapa pejabat di lingkungan Pemkot Malang, di Ruang Sidang Balai Kota Malang. Dari penilaian di tahap kedua yang dilaksanakan tanggal 16 hingga 18 November 2020 ini tim penilai menetapkan kampung yang layak mendapatkan penghargaan. Yaitu, RW 2 Kelurahan Karangbesuki (Kecamatan Sukun) berhasil merebut Juara I. Kemudian RW 7 Kelurahan Bandungrejosari (Kecamatan Blimbing) meraih Juara II dan RW 2 Kelurahan Kebonsari (Kecamatan Sukun) sebagai Juara III. Sedangkan, Juara Harapan I diraih oleh RW 6 Kelurahan Blimbing (Kecamatan Blimbing), Juara Harapan II adalah RW 19 Kelurahan Purwodadi (Kecamatan Blimbing) dan Juara Harapan III yaitu RW 3 Kelurahan Karangbesuki (Kecamatan Sukun). Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang Rinawati menyampaikan penilaian lomba ini sangat ketat dan dilakukan secara bertahap untuk memilih yang terbaik sesuai dengan kriteria penilaian. Mengingat, semua peserta dan nominator memiliki beragam inovasi dalam pengelolaan lingkungan. “Penilaiannya dilakukan bertahap yaitu pada tahap pertama dilakukan tanggal 5 Oktober 2020 sampai dengan tanggal 6 November 2020. Hasil penilaian tahap pertama ini kemudian yang lolos sebanyak 15 RW untuk masuk penilaian tahap kedua,” jelasnya mengenai tahapan untuk memilih kampung yang pantas mendapatkan penghagaan. Sementara itu, Wakil Wali Kota Malang Ir H Sofyan Edi Jarwoko mengapresiasi semangat peserta lomba yang telah menyuguhkan karya terbaiknya. “Kegiatan ini untuk meningkatkan kembali peran masyarakat dalam membudidayakan dan menciptakan keramahan lingkungan,” katanya seraya menyebutkan pentingnya pelibatan masyarakat membangun lingkungannya. Oleh karena itu sebagai bentuk penghargaan terhadap kerja keras dan komitmen masyarakat membangun kampungnya menjadi lebih baik ini diberikan penghargaan agar dapat terus menjaga semangat dan bergerak secara swadaya untuk kembali menata lingkungannya. “Secara sadar mereka telah bergotong-royong untuk mewujudkan lingkungan yang lebih bersih dan asri. Nilai tertinggi dalam kegiatan ini adalah terwujudnya kesadaran warga untuk bersama-sama mengupayakan kelestarian lingkungan. Terlebih, kegiatan ini terlaksana di kampung yang memicu pendidikan karakter,” ujar Wakil Wali Kota Malang yang akrab disapa Bung Edi ini. Lebih lanjut, Bung Edi menjelaskan jika gelaran lomba ‘Kampung Bersinar’ ini juga bentuk untuk membangun peradaban masyarakat dan lingkungan yang bersih, asri dan memiliki nilai manfaat. "Dimulai dari hal yang kecil, kemudian dilakukan terus menerus dan bersama hingga menjadi budaya, dan ini nantinya akan berujung pada pembangunan peradaban bernilai positif,” katanya mengenai pentingnya menjaga kebersamaan di lingkungan sekitar. Yang juga penting adalah sebagai sarana edukasi pada masyarakat dan juga generasi muda dalam menjaga kelestarian lingkungan. “Ketika anak-anak melihat orang tuanya bekerja sama demi terwujudnya lingkungan yang asri, mereka nantinya akan mencontoh itu, ini bentuk pembelajaran yang baik untuk generasi muda,” papar Wawali Kota Malang ini. Lebih lanjut, Bung Edi mengharapkan lomba ini harus dilakukan secara terus-menerus sehingga dapat menginspirasi dan memotivasi semua RW yang ada di kota ini. “Yang tahun ini belum mengikuti maka diharapkan pada lomba berikutnya dapat mengikuti dengan kreasi yang lebih baik,” harapnya. Ini menurutnya bukan hanya bermanfaat untuk lingkungannya, namun juga berdampak pada masing-masing masyarakat yang berada di kampung tersebut. Pelibatan masyarakat secara langsung sebagai langkah baik melakukan perubahan untuk masa mendatang. Semua perkampungan di Kota Malang tentunya memiliki potensi yang beragam sehingga apabila diolah dan dikelola dengan baik akan melahirkan karya yang luar biasa. Oleh karena itu, pelibatan masyarakat dalam membangun lingkungan sebuah keharusan agar masing-masing warga di lingkungan tersebut dapat bersinergi dan saling bekerjasama untuk kebaikan lingkungannya. Lomba ini bernilai positif utamanya dalam membangun kesadaran masyarakat untuk menjaga dan membangun lingkungannya. Dampak yang dilakukan masyarakat ini akan sangat berpengaruh pada pembangunan Kota Malang. Tim penilaian lomba Kampung Bersinar dalam menilai melakukan kunjungan ke semua peserta lomba. Tim ini melihat dari dekat keunggulan kampung terkait dengan pengolahan sampah, penghijauan, ketahanan pangan, sanitasi, dan partisipasi masyarakat. Di beberapa kampong muncul inovasi dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan. Pengolahan sampah menjadi perhatian utama dalam penilaian. Ini seiring dengan program untuk mengurangi sampah di tahun mendatang. Oleh karena itu, masyarakat dituntut berinovasi dalam mengelola sampah, diantaranya melakukan pemilahan sampah maupun penyediaan tempat sampah di beberapa titik. Selanjutnya, tim penilai juga memberikan poin terhadap upaya masyarakat dalam menghijaukan lingkungan yang asri dan sejuk. Ini diharapkan juga dapat mendorong inisiasi masyarakat untuk menciptakan ruang publik di dalam kampung yang nyaman. Ruang publik ini tentunya bermanfaat sebagai sarana sosialisasi antar warga. Ketahanan pangan juga memiliki poin dalam penilaian. Lomba yang digelar di masa pandemi Covid-19 ini melihat kreativitas masyarakat terhadap ketahanan pangan. Diantaranya, urban farming yang memanfaatkan lahan sempit di sekitar area rumah dengan menggunakan metode hydroponic maupun polibag yang hasil tanamnya dapat memenuhi kebutuhan konsumsi. Yang juga menjadi perhatian adalah persoalan sanitasi. Ini untuk melihat budaya dan pola yang dilakukan masyarakat dalam menjaga lingkungan yang bersih dan sehat. Oleh karena itu yang dipantau adalah pengelolaan limbah. Partisipasi masyarakat dalam mewujudkan lingkungan yang sehat dan bersih cukup berpengaruh pada penilaian. Keterlibatan aktif masyarakat dan tokoh masyarakat setempat menjadi pendorong kuat terhadap gerakan menjaga lingkungan sekitar sehingga kawasan kampong menjadi bersih, sehat, indah asri dan rapi. (*/lis/ari) Bagian Humas dan Protokol Setda Kota Malang        

Tags :
Kategori :

Terkait