SURABAYA - Teka teki kematian Mohammad Ikhsan (50), warga Desa Warukulon, Kelurahan Warukulon, Kecamatan Pucuk, Lamongan akhirnya terkuak. Pria yang kos di Jalan Tambak Asri tersebut, meninggal karena terbentur rombongnya sendiri saat menaiki tanjakan di Jalan Tambak Langon depan RM Pondok Trisno, Senin (13/5) malam. Kanitreskrim Polsek Asemrowo AKP Syaifudin jupri mengungkapkan, dari hasil visum dokter RSU dr Soetomo bahwa korban tewas karena benturan. "Hasil visum luar terdapat luka memar di bahu sebelah kiri, dan tangan kanan korban. Ada dugaan luka yang dideritanya karena terbentur rombongnya," ungkap Syaifudin, Selasa (14/5). Sedangkan darah yang keluar di mulut Ikhsan, kata Syaifudin, disebabkan faktor pembusukan karena terlalu lama tubuhnya tertelungkup di aspal. Selain itu, korban juga mempunyai penyakit dalam. "Berdasarkan keterangan keluarganya, korban mempunyai riwayat sakit lambung akut," imbuh Syaifudin. Karena penyakitnya itu, korban lama tidak berdagangan pentol dan baru kemarin berjualan namun mengalami musibah. Malam itu, korban baru berangkat berjualan pentol menuju Gresik. Nahasnya, saat melintas di TKP, melewati jalan menanjak. "Sesampai di tengah tanjakan, korban kemungkinan tidak kuat hingga membuatnya terjatuh di samping rombongnya. Bahunya membentur gerobak dan tangannya dipakai menahan tubuhnya," tandas perwira berpangkat tiga balok di pundaknya. Saat kejadian, di lokasi memang sepi sehingga tidak ada yang mengetahuinya. Baru kemudian ada warga usai pulang salat Terawih dan melintas di TKP dan mendapati korban sudah tewas dalam posisi tubuhnya tertelungkung dan kedua tangannya memegangi perutnya. Di mulut dan telinganya mengeluarkan darah. Seperti yang diberitakan sebelumnya, Mohammad Ikhsan (50), Desa Warukulon, RT 002/RW 003, Kelurahan Warukulon, Kecamatan Pucuk, Lamongan ditemukan tewas tertelungkup di samping gerobak miliknya di Jalan Tambak Langon, Senin (13/5) malam. Pada bagian wajahnya mengeluarkan darah. (rio/tyo)
Kategori :