Debat Publik ke-3, Dhito Tekankan SDM Unggul di Setiap Satker dan Pemberian Reward

Rabu 02-12-2020,12:41 WIB
Reporter : Aziz Manna Memorandum
Editor : Aziz Manna Memorandum

Kediri, Memorandum.co.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kediri kembali menggelar debat publik untuk Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kediri tahun 2020, Selasa (1/12/2020) malam, di salah satu hotel di Jalan Urip Sumoharjo nomor 90, Kaliombo Kota Kediri. Acara ini dihadiri oleh Komisioner KPU Kabupaten Kediri, Bawaslu Kabupaten Kediri, Pasangan Calon Bupati/Wakil Bupati Hanindhito Himawan Pramana - Dewi Mariya Ulfa, tim kampanye dan LO, serta tim panelis dari unsur akademisi. Yakni Dr Dian Ferricha SH MH, Dosen Hukum dan Direktur Pusat Studi Konstitusi dan Otoda (Puskod) IAIN Tulungagung; Muflihul Hadi SH MH, Kepala Keasistenan Pencegahan Ombudsman RI perwakilan Jatim dan Dewan Pengawas YLPK Jatim; Kukuh Budi Mulya SH MSi, Dosen Hukum Universitas Jember; Dr Iskandar Tsani MAg, Dosen Tarbiyah IAIN Kediri; dan Yana S Hijri SIP MIP, Konsultan Ahli Tata Kelola Pemerintahan Daerah. Kegiatan dilakukan mengacu PKPU nomor 11 tahun 2020, perubahan PKPU nomor 4 tahun 2017 tentang Kampanye. Ketua KPU Kabupaten Kediri, Ninik Sunarmi dalam sambutannya mengatakan, debat publik ini merupakan debat ketiga sekaligus debat terakhir sesuai yang dijadwalkan pihaknya. "Ini adalah debat pamungkas untuk pemaparan visi misi calon Bupati dan Wakil Bupati Kediri tahun 2020," ujar Ninik Sunarni. Adapun tema debat kali ini adalah Tata Kelola Pemerintahan dan Layanan Publik. Ninik berharap, acara debat dapat disaksikan oleh seluruh masyarakat Kabupaten Kediri, sebelum akhirnya memberikan suara pada 9 Desember 2020 nanti. Di akhir sambutannya Ninik Sunarmi berpantun, mengajak masyarakat menggunakan hak pilihnya pada 9 Desember 2020. "Budal keri bane gembos, wong Kediri kabeh kudu nyoblos. Tentukan pilihan sesuai hati nurani," pungkasnya. Susunan acara; segmen satu paslon memaparkan visi misi serta program kerja. Kedua panelis memberikan pertanyaan atas paparan visi misi serta program kerja paslon. Ketiga, paslon membuka dan menjawab amplop pertanyaan yang dibuat panelis, kemudian panelis memberikan tanggapan. Keempat pendalaman materi pertanyaan dari panelis ke paslon. Pada debat publik terakhir suasana tampak hidup, karena sesekali terjadi perdebatan. Di mana panelis terus mempertajam pertanyaannya seputar visi misi calon Bupati Kediri. Dengan tenang pasangan Dhito-Dewi menjawabnya. Apalagi semua pertanyaan sudah termuat dalam visi misi program kerja mereka. Termasuk ketika menjawab pertanyaan bahwa Kabupaten Kediri menempati urutan terakhir di Jawa Timur dalam hal pelayanan publik. “Kami akan tingkatkan SDM unggul pada semua satuan kerja (satker). Kami akan menugaskan orang yang tepat. Bahwa ada beberapa bidang di mana ASN nya tidak memiliki kompetensi dan kapasitas. Kami juga terapkan sistem pemerintahan berbasis data e-goverment, agar tidak ada ego sektoral antarsatuan kerja,” papar Mas Dhito. Dhito juga akan memberikan reward kepada ASN. "Bila sebelumnya pernah menaikkan intensifnya hingga 100 persen, maka saya akan naikkan dua kali lipatnya menjadi 200 persen. Semua itu demi pencegahan korupsi, meningkatkan pelayanan kepada masyarakat selain dilakukan pelatihan berkala, serta selalu memberikan motivasi kepada para ASN,” tambah dia. Menjawab pertanyaan lain dari panelis, Dhito mengatakan setiap 6 bulan sekali akan mengevaluasi semua kinerja dan penerapan program. Termasuk pengurusan administrasi kependudukan, yang cukup dilakukan di balai desa, tidak perlu datang ke kantor dispendukcapil. “Kasihan yang rumahnya jauh, membutuhkan waktu dan jelas membuang biaya selama perjalanan. Tidak perlu ada denda bagi telat mengurus akte, karena kita belum maksimal memberikan pelayanan,” urainya. Dhito juga punya program Jumat Ngopi. Yaitu ruang musyawarah apabila ada warga atau kelompok masyarakat yang berbeda pandangan, atau tidak suka dengan oknum tertentu. “Justru kami ingin menemui bila ada yang berbeda pandangan. Kami bukan orang antikritik. Kami akan berdiskusi terutama dengan orang-orang yang tidak sejalan. Seperti Jumat Ngopi, wadah untuk membangun Kediri bersama-sama,” jelasnya. Selanjutnya ketika sesi orasi kampanye, Dhito-Dewi mengatakan, datang ke Kabupaten Kediri bukan untuk dilayani, tetapi untuk melayani. "Saya dan Mbak Dewi sampai pada hari ini tidak punya beban masa lalu. Saya tidak punya kepentingan apapun, kepentingan kami hanya satu, bagaimana mensejahterakan Kabupaten Kediri dari bagian terluar sampai yang ada di perkotaan. Kami tidak punya hutang budi kepada siapapun, dengan pengusaha manapun kami tidak punya hutang budi. Hutang budi kami hanyalah kepada masyarakat Kabupaten Kediri. Jangan lupa tanggal 9 Desember datang ke TPS, coblos gambare Mas Dhito dan Mbak Dewi. Salam Kediri menang," pungkasnya. Usai acara, Komisioner Divisi SDM dan Parmas KPU Kabupaten Kediri, Nanang Qosim menuturkan, KPU telah melaksanakan tahapan mulai dari menggelar debat publik yang mengulas tentang visi misi calon bupati mengenai ekonomi pembangunan, pelayanan publik, tentang tata kelola pemerintahan dan hukum. ”Jadi bagi masyarakat kabupaten punya alasan yang jelas untuk memilih. Kami berharap partisipasi pemilih akan meningkat, sudah tidak ada alasan lagi untuk golput. Karena mereka sudah ada pilihan. Kami sudah memaparkan semuanya, yang tidak kenal calon, kami sudah sampaikan melalui iklan kampanye,” tegas Nanang. Pada debat publik terakhir, pihak KPU juga menyediakan layar lebar di area hotel untuk para media dan pendukung paslon. (mis/mad)

Tags :
Kategori :

Terkait