Gresik, memorandum.co.id - Program G1R1J (gerakan 1 rumah 1 jumatik) adalah salah satu upaya pemerintah dalam memerangi penyakit DBD (demam berdarah dengue). Di musim hujan ini, penyakit yang disebabkan oleh virus yang berasal dari nyamuk aedes aegypti ini harus lebih diwaspadai. Sebab, perkembangbiakan nyamuk meningkat di musim hujan, sebab udara yang lembab. Sayangnya, dari data di lapangan, program G1R1J di Gresik Utara, Selatan dan Kota telah lama tidak dilaksanakan, terutama pada masa pandemi ini. Padahal program tersebut berdasarkan Surat Sekjen Kemenkes no PV.02.01/III/1404/2020 harusnya dilaksanakan seminggu sekali yang dikoordinir puskesmas setempat. Menanggapi hal itu, Kepala Puskesmas Alun-Alun Gresik Anisah Machmudah menerangkan, jika memang program tersebut adalah tanggung jawab puskesmas untuk menyampaikan kepada masyarakat. " Sesuatu yang rutin itu ya sering lupa, nanti kawan-kawan bisa mengingatkan kembali," tuturnya, Senin (23/11/2020). Ia juga menambahka bahwa Gresik untuk tahun ini tingkat persebaran penyakit DBD masih terbilang rendah. " Kemarin saya dari dinkes, saya dengar untuk tahun 2020 angka kasus DBD kirang dari 10 orang, baru Oktober kemarin saya dapat kabar," tambahnya. Sementara itu dalam webinar pada Minggu (22/11/2020) yang diadakan oleh Kementrian Kesehatan RI, dipaparkan oleh direktorat pencegahan dan penanggulangan penyakit tulat vektor dan zoonotik) Kemenkes, Dr drh Didik Budijanto MKes mengatakan, Jatim masuk pada wilayah zona merah penyakit DBD. Per15 Oktober 2020 tercatat ada 7.291 kasus DBD di Jatim. Namun, meski Jatim termasuk wilayah dengan kasus DBD terbanyak, sayangnya hanya 11 kota/kabupaten yang sudah menerapkan G1R1J termasuk Gresik. Itu pun selama 2020 ini pergerakan program tersebut hampir tak terlihat lagi. Sedangkan 27 kota/kabupaten lainnya belum melaksanakan. Anisah sendiri mengimbau agar tiap keluarga memiliki kesadaran secara mandiri untuk melakukan PSN (pemberantasan sarang nyamuk) 3M, yakni Menguras tempat penampungan air, Menutup rapat tempat penampungan air dan mendaur ular barang bekas yang berpotensi jadi sarang perkembangbiakan nyamuk. " G1R1J, itu sebenarnya secara fungsi sama dengan 3M, namun karena program 3M dirasa belum efektif. Maka ada namanya PSN 3M plus G1R1J," pungkas Anisah. (han/har/fer)
Musim Hujan Tingkatkan Kasus DBD, Program G1R1J Justru Kendor
Senin 23-11-2020,20:17 WIB
Reporter : Ferry Ardi Setiawan
Editor : Ferry Ardi Setiawan
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Selasa 24-12-2024,19:21 WIB
Main Hujan Bersama Kakak, Balita Babatan Wiyung Hilang Terseret Arus Sungai
Selasa 24-12-2024,08:50 WIB
Mahasiswa Unej Ditemukan Tewas Misterius di Depan Gedung, Diduga Bunuh Diri Loncat dari Lantai 8
Selasa 24-12-2024,18:34 WIB
Hujan Deras, Banjir Rendam Beberapa Titik di Surabaya
Selasa 24-12-2024,18:51 WIB
Tabrak Lari Mercy Hitam di Kenjeran Sebabkan 8 Korban di 6 TKP, Berikut Identitasnya
Selasa 24-12-2024,09:22 WIB
Kapolres Lamongan Lakukan Pemeriksaan Senpi ke Anggota, Cegah Penyalahgunaan
Terkini
Selasa 24-12-2024,22:08 WIB
Amankan Natal 2024, Polresta Sidoarjo Bersama Tim Jibom Gegana Polda Jatim Lakukan Sterilisasi Gereja
Selasa 24-12-2024,22:04 WIB
Operasi Gabungan di Terminal Bunder, Polres Gresik Perketat Pengawasan Bus Jelang Libur Nataru
Selasa 24-12-2024,21:40 WIB
Tinjau Sejumlah Gereja, Forkopimda Jatim Jamin Keamanan dan Kondusifitas Natal 2024
Selasa 24-12-2024,21:31 WIB
Tingkatkan Kedisiplinan Anggota, Kasi Propam Sidak Anggota Polsek Balen
Selasa 24-12-2024,21:26 WIB