SURABAYA - Tradisi megengan dan pawai Ramadan sudah menghilang di kawasan religi Ampel, Kelurahan Ampel, Kecamatan Semampir, seiring berjalannya waktu. Hal tersebut terjadi karena bertambahnya pendatang dan penduduk asli Ampel mulai pindah ke tempat lain. “Tradisi yang dulu selalu dipakai di Ampel, sekarang sudah hilang. Karena pendatang membawa tradisinya sendiri, seperti Banjarmasin, Madura, luar Jawa dan wilayah ini (Ampel, red) banyak dibeli orang Arab,” kata ketua RW Ampel Menara, M Khotib Ismail, saat ditemui di rumahnya di Jalan Arab Menara, Kamis (9/5). Menurutnya, Ampel merupakan wilayah multi etnik. Pasalnya, penjuru daerah di Indonesia maupun luar negeri tinggal di Ampel. Mereka membawa tradisi dan budayanya masing-masing. “Budaya yang ada di sini adalah budaya muslim. Standar-standar muslim Islami yang dipakai,” jelasnya. Kawasan Ampel yang terkenal akan wisata religi ini minim akan legenda. Tak ada lagi ciri khas seperti Sunan Giri yang kaya akan legenda leluhurnya. “Ampel ini miskin legenda. Padahal ketika Raden Rahmat Masir masuk ke Ampel, dia membawa tiga ribu keluarga dan membangun infrastruktur dan jadilah kampung-kampung ini,” cerita dia. (alf/udi)
Hilangnya Tradisi Megengan di Ampel
Kamis 09-05-2019,15:24 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Selasa 09-12-2025,16:31 WIB
Kejati Jatim Sita Rp 47 Miliar dan USD 421.046 dalam Kasus Korupsi Pelabuhan Probolinggo
Selasa 09-12-2025,15:09 WIB
Skandal Kepailitan CV Zion, Kuasa Hukum Buruh Bongkar Penggelapan Dana Kurator, Soroti Polisi Tak Profesional
Selasa 09-12-2025,15:39 WIB
Pengarahan Umum Rakernas Kementerian ATR/BPN, Dirjen PSKP: Kolaborasi Antar Lembaga Kunci Berantas Mafia Tanah
Selasa 09-12-2025,17:09 WIB
Persebaya Ungkap Target yang Harus Dipenuhi Uston Nawawi
Selasa 09-12-2025,15:33 WIB
Bantuan 100 Becak Listrik Presiden Diproritaskan Buat Lansia dan Penghasilan Rendah
Terkini
Rabu 10-12-2025,09:00 WIB
Anak Jadi Korban: Cinta Harus Tetap Ada (3)
Rabu 10-12-2025,08:56 WIB
Kementerian ATR/BPN Revisi Peraturan Tata Ruang, Resilient terhadap Bencana dan Perubahan Iklim
Rabu 10-12-2025,08:24 WIB