Sidoarjo, Memorandum.co.id - Para Pasangan Calon (Paslon) Pilkada Sidoarjo diharapkan bisa mengeluarkan ide-ide segarnya terkait upaya membangun sinergi antara pemerintah kabupaten Sidoarjo dengan pemerintah pusat untuk mewujudkan pembangunan daerah yang berkelanjutan. “Itu tema yang kami usung dalam debat publik kedua yang akan diselenggarakan besok (Selasa, 17 November 2020-red) dan disiarkan langsung melalui TV SBO jam 7 malam,” jelas Komisioner KPU Sidoarjo, Fauzan Adim yang ditemui di ruang kerjanya, Senin (16/11). Pernyataan-pertanyaan yang akan diajukan sudah disiapkan oleh tim panelis yang ditunjuk KPU Sidoarjo. Di antaranya Dr. Solichin Fanani (dosen Unmuh Surabaya), Prof Muzaki (Ketua Dewan Pendidikan Jawa Timur), Prof Cholicul Hadi (Guru Besar Unair), Dr Romy Hermawan dari Unibraw dan Prof Hidayatullah (Rektor Unmuh Sidoarjo). Fauzan menjelaskan, konsep debat yang akan digelar di salah satu hotel berbintang di Sidoarjo itu masih sama dengan acara serupa yang digelar sebelumnya. “Jadi panelis menyiapkan 15 pertanyaan yang dipilih oleh setiap paslon secara acak. Selanjutnya diantara paslon akan saling mengajukan pertanyaan,” ujarnya. Ia mengakui, tema yang dibahas dalam debat antar paslon pilkada tersebut memang kurang menyentuh kepentingan masyarakat secara mendasar karena lebih mengarah pada kebijakan-kebijakan makro. Dijelaskannya, tema tersebut sudah ditentukan dalam Peraturan KPU (PKPU) dan pihaknya sama sekali tidak diperkenankan untuk mengubahnya. Bahkan KPU Sidoarjo juga tidak bisa ikut campur terkait pertanyaan yang disiapkan para panelis. Meski begitu, ia mengaku optimis warga Sidoarjo tetap akan tertarik menonton tayangan tersebut agar bisa melihat dan menilai secara langsung kapasitas dan kapabilitas paslon yang berkontestasi dalam Pilkada 2020. Yakni paslon bernomor urut 1, Bambang Haryo Soekartono-Taufiqulbar yang diusung partai Gerindra, PKS, Golkar, Demokrat dan PPP. Di nomor urut 2 adalah Muhdlor Ali-Subandi yang dijagokan PKB dan didukung Nasdem. Sedangkan paslon bernomor urut 3 adalah Kelana Aprilianto-Dwi Astutik yang diusung PDI Perjuangan dan PAN. Dalam debat publik tersebut, setiap paslon hanya diperkenankan membawa empat orang pendukungnya untuk memasuki ruangan debat. “Aturannya seperti itu sebagai bentuk penerapan protokol kesehatan,” pungkas Fauzan.(eko/jok)
Debat Kedua, Paslon Adu Konsep Soal Sinergitas Pemerintah Pusat dan Daerah
Senin 16-11-2020,14:56 WIB
Editor : Aziz Manna Memorandum
Kategori :