Ngawi, Memorandum.co.id - Libur bagi kebanyakan orang merupakan waktu yang sangat dinanti-nanti. Seperti libur panjang saat ini, banyak yang memanfaatkannya untuk dapat berekreasi bersama keluarga dan bersilaturahmi atau mengunjungi sanak familinya.
Namun beda halnya dengan Kapenrem 081/DSJ, Kapten Arm Nurwahyu Sujatmiko, A.Md., yang memanfaatkan libur panjang kali ini dengan berkebun bersama keluarganya.
Hal itu terlihat pada siang ini, saat ia bersama istri tercintanya, Heny Emiliya Yulistiana yang tengah berkebun dengan menggunakan media polybag dan hidroponik di halaman rumahnya.
Ditemui saat tengah asyik menanam dan merawat tanam-tanamannya, Kapenrem mengungkapkan tujuannya dari kegiatan yang dilakukannya bersama sang istri itu.
“Alasan pertama memang kami sudah hobi. Kemudian alasan lainnya yaitu karena masih di tengah adanya pandemi Covid-19, kami berupaya membatasi diri untuk keluar rumah dan mengisinya dengan kegiatan berkebun semacam ini,” tuturnya di rumahnya yang berada di Jl. Puntodewo Pandansari, Jururejo, Ngawi, Jawa Timur, Minggu (1/11/2020).
“Hal itu sebagai prioritas utama dan upaya saya sebagai kepala keluarga untuk melindungi keluarga saya agar tidak tertular Covid-19,” tambahnya.
Lebih lanjut dijelaskannya, dengan berkebun seperti itu akan sangat membantu keluarganya untuk mendapatkan bahan makanan, khususnya sayuran yang segar dan menyehatkan, di samping juga dapat menghemat dari segi ekonomi.
Kapenrem juga menerangkan, jika berkebun seperti yang dilakukannya itu juga merupakan upaya untuk mewujudkan kemandirian pangan, terlebih di tengah pandemi Covid-19 saat ini.
Sementara itu, Heny sebagai istri mengaku senang dan bangga dengan kesibukan atau hobi yang dilakukan suaminya itu. Dirinya sebagai ibu rumah tangga juga merasa terbantu, karena tidak harus belanja ke pasar untuk mendapatkan berbagai sayuran segar.
Selain itu baginya, mengisi liburan bersama keluarga tidak harus jalan-jalan atau berekreasi ke luar rumah, namun dapat dilakukan dengan melakukan aktivitas lainnya seperti berkebun bersama keluarganya.
"Yang terpenting adalah nilai kebersamaannya, bukan kegiatan yang dilakukan," ujarnya. ("/alv/gus)