Sidoarjo, Memorandum.co.id - Seorang ibu hamil tewas tercebur ke dalam sumur saat akan mengambil air. Nasib nahas itu dialami Sukmawati (34) warga Dusun Jumput Wetan, Desa Jumputrejo, Sukodono, Sidoarjo, yang sekarang bertempat tinggal di Desa Kedungpandan Jabon Sidoarjo.
Saat mengambil air di Sumur, tiba-tiba terjatuh ke sumur dengan posisi kepala di bawah. Akibatnya Wanita yang sedang mengandung anak ketiga dengan usia kehamilan 8 bulan itu meninggal dunia dalam sumur, Minggu (25/10/20).
Kapolsek Jabon AKP. Sumarsono mengatakan bahwa tadi pagi pihaknya mendapatkan laporan dari warga ada wanita hamil dengan usia kehamilan 8 bulan tercebur ke sumur. Dan kejadian itu terjadi sekitar pukul 6.00 wib, di Dusun Pandansari Desa Kedung Pandan, Kec. Jabon, Kab. Sidoarjo.
"Mendapatkan laporan warga tersebut, anggota kami langsung mendatangi TKP," Katanya, Minggu (25/10/20).
Kejadian tersebut berawal saat korban Sukmawati berpamitan ke suaminya yang bernama Sudarmin (39), jika korban Sukmawati mau ambil air di sumur tetangga sebelah. Saat itu Sudarmin sedang mengasuh anak perempuannya yang masih berusia 2 tahun.
"Sebelumnya korban ini pamit ke suaminya yang saat itu sedang momong anaknya. Pamit untuk ambil air di sumur tetangga," terangnya.
Setelah kurang lebih 10 menit berselang korban Sukmawati, tidak kembali ke rumahnya. Sudarmin suami korban pun bingung dan mencari korban. Namun setelah mencari kemana-mana, sudarmin tidak menemukan korban. "Sudarmin sebenarnya sudah mencari, tapi tak ketemu," terangnya.
Tak berselang lama Warsono tetangga korban yang juga pemilik sumur mau buang air besar. Dan ketika hendak mengambil air di sumur, ia (Warsono) terkejut, lantaran ada orang tercebur dalam sumur dengan posisi kepala di bawah dan kaki di atas. Yang tampak dari atas hanya sandal dan celana legging. Warsono pun bergegas memanggil Sudarmin untuk ikut melihat orang yang tercebur di sumur.
"Saat melihat, Sudarmin langsung histeris," ungkapnya.
Tanpa pikir panjang Sudarmin langsung mengangkat istrinya dari dalam sumur itu. Karena sumur itu kedalamanya hanya 1,5 meter, Sudarmin tak kesulitan untuk mengangkat korban. Setelah diangkat korban dibaringkan di atas tempat tidur yang terbuat dari bambu. "Saat diangkat korban sudah meninggal dunia," terangnya.
Selanjutnya korban dievakuasi ke RS Bhayangkara Pusdik Sabhara Porong untuk dimintakan Visuk Et Repertum (VER) Mayat. Saat visum kedua orang tua korban ikut menyaksikan.(ags/jok/gus)