Oleh: Ali Murtadlo Yang mengingatkan bukan saya. Prof Dr Ahmad Zahro MA, guru besar ilmu Fiqih UINSA. Beliau mengatakan begini: ada doa yang sangat baik tapi kurang tepat setiap kali kita mendengar kerabat atau kawan yang meninggal. Biasanya setelah Innalillahi...dilanjut ucapan semoga HUSNUL KHOTIMAH. Semoga "akhir hidup yang terbaik". "Itu doa baik, tapi salah mongso, salah waktu, salah tempat," katanya saat memberikan ceramah di Masjid Al-Akbar Surabaya. Doa yang sangat baik. Tapi, kata salah satu Imam besar Masjid Al-Akbar ini, telat menyampaikannya. Analoginya seperti ini. Anda bertamu ke rumah saya. Sudah tahu kalau Anda sudah datang, saya tetap mendoakan: semoga perjalanan Anda lancar. Telat kan. Orangnya sudah datang kok didoakan semoga perjalanannya lancar. Nah, ini sudah meninggal, jadi telat jika didoakan begitu. "Orang yang sudah wafat, sudah pasti, kalau tidak akhir yang baik, husnul khotimah, ya akhir yang buruk atau suul khotimah. Jadi, tidak usah didoakan begitu. Dalam tanda kutip ya gak ono gunane. Tidak ada gunanya. Malaikat sudah tahu husnul atau suul. Didoakan sejuta kali pun, kalau husnul ya husnul, suul ya suul. Wong sudah terjadi kok. Sudah khotimah, sudah berakhir," katanya. Lalu, kapan dipakainya? Ya, sebelum meninggal. Setiap saat, habis sholat boleh, saat doa bersama boleh, saat kultum boleh. Yang penting, mengingatkan, semoga kematian kita nanti, kematian terbaik. Membuat kita berhati-hati dalam melakukan apa pun. Selalu ada kewaspadaan setiap saat dipanggiNya, Mendorong seseorang agar setiap saat melakukan amal sholih. Berbuat baik yang disukai dan diridhoiNya. Supaya, jika dipanggil dalam keadaan husnul khotimah. "Jadi, selain husnul khotimah itu doa semasa kita masih hidup, juga memberikan efek motivasi agar kita mengakhiri kehidupan ini dengan husnul, dengan kebaikan," katanya. Lalu, apa doanya jika mendengar orang meninggal? Menurut Prof Zahro seperti doanya Nabi. "Pertama. Innalillahi dan seterusnya. Kedua, memohonkan ampun. Allohummaghfirlahu kalau laki-laki. Laha kalau perempuan, lahum kalau banyak. Ya Allah, ampunilah dosanya. Warhamhu, rahmatilah. Wa'afihi, sejahterakanlah. Wa'fu'anhu, dimaafkan, dibusek, dihapus dosanya," katanya. Setelah itu? "Mendoakan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran. Membesarkan hatinya, menghibur," katanya. Mumpung kita masih hidup, mari berdoa sebanyak-banyaknya semoga kematian kita kelak, benar-benar happy ending, husnul khotimah. Tiap saat kita doakan untuk diri sendiri, keluarga, kawan-kawan, dan siapa saja yang kita sayangi dan hormati. "Ya, Allah, jika kelak ajal kami tiba, wafatkan kami semua dalam keadaan husnul khotimah." Aamiin. Ali Murtadlo, Kabar Gembira Indonesia (KGI)
Husnul Khotimah Sudah Tepatkah?
Sabtu 24-10-2020,19:08 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Rabu 04-12-2024,06:05 WIB
KPU Kota Probolinggo Tetapkan Rekapitulasi Pilwali Dimenangkan Paslon Amanah
Rabu 04-12-2024,22:39 WIB
PDI-P Surabaya Bantu Korban Kebakaran Kecamatan Simokerto
Rabu 04-12-2024,11:26 WIB
Polres Tulungagung Siagakan 150 Personel Amankan Tahapan Rekapitulasi Tingkat Kabupaten
Rabu 04-12-2024,10:10 WIB
Menuju Kota Layak Anak Dunia, Pemkot Surabaya Lengkapi 38 Taman Aktif dengan Perabot Bermain
Rabu 04-12-2024,19:06 WIB
Kecelakaan KA Matarmaja dan Ambulans di Perlintasan Tanpa Palang Pintu
Terkini
Rabu 04-12-2024,22:39 WIB
PDI-P Surabaya Bantu Korban Kebakaran Kecamatan Simokerto
Rabu 04-12-2024,22:32 WIB
DPRD Kabupaten Pasuruan Resmi Sahkan APBD 2025
Rabu 04-12-2024,22:24 WIB
Masyarakat Dapat Layanan Kesehatan dan Pustakaan dari KAI
Rabu 04-12-2024,22:17 WIB
Rakor Persiapan Festival Kuwung 2024 Siap Digelar, Kepolsek Genteng Berharap Aman
Rabu 04-12-2024,22:10 WIB