Camat dan Germo Tik-Tokan

Kamis 22-10-2020,16:30 WIB
Reporter : Aziz Manna Memorandum
Editor : Aziz Manna Memorandum

Surabaya, Memorandum.co.id - Masih maraknya prostitusi terselubung di eks lokalisasi disorot anggota Komisi A DPRD Surabaya Mochamad Machmud. Menurut politisi Partai Demokrat daerah pemilihan (dapil) 5, bahwa ini membuktikan ketidakseriusan pemkot dalam menutup lokalisasi tersebut. Padahal sudah berlangsung enam hingga tujuh tahun. "Itu bukti pemkot tidak serius. Disamping itu tidak punya strategi berantas," ujar Machmud kepada Memorandum. Tambahnya, terkesan ada tik-tok antara germo (muncikari, red) dengan camat sehingga setiap ada obrakan selalu tidak berjalan lancar. "Camat dan germo tik-tokan Setiap ada razia, pasti mereka diberita tahu dulu untuk tutup. Kalau sudah aman, baru buka lagi," ujarnya. Tambah Machmud, harusnya camat langsung turun ke lapangan dan tidak ada tebang pilih dalam bertugas. "Camat harusnya bertindak tegas, jangan hanya membersihkan baliho saja tapi juga turun ke lapangan," tegasnya. Disinggung soal kinerja satpol PP kecamatan, Machmud menegaskan jika memang tidak mampu bisa meminta backup yang di pusat. "Tapi saya melihat sama saja. Sama-sama2 tidak ada respons dan terkesan pembiaran," pungkas Machmud. Sementara itu, anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya Imam Syafi'i mendesak supaya Pemkot Surabaya menggerakkan roda ekonomi eks lokasisasi. Sebab, munculnya kembali bisnis syahwat tersebut karena lesunya bisnis di wilayah tersebut. "Warga harus diperdayakan untuk kegiatan ekonomi," kata Imam. Pria yang dulunya berprofesi wartawan tersebut mengaku bawa pengawasan Pemkot Surabaya harus gencar dilakukan. Termasuk mengajak pengurus RT/RW dan tokoh masyarakat setempat untuk bersama-sama menjaga kampung supaya terhindar dari bisnis haram tersebut. "Ini tergantung pada pimpinannya, wali kota. Kalau tidak main mata pasti bisa memberantas. Kalau ini dibiarkan menjadi tanda tanya," singgung Imam. Imam mendesak supaya pemkot lebih tegas melakukan penertiban kepada penjual jasa tersebut. Tidak lain ini untuk kebaikan Kota Pahlawan. "Asumsi saya, masyarakat, jangan jangan dapat setoran karena dibiarkan," imbuhnya. (alf/fer)

Tags :
Kategori :

Terkait