Karyawan Jadi Korban Penganiayaan Masalah Utang Piutang Sang Bos

Minggu 18-10-2020,17:29 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi

Surabaya, Memorandum.co.id - Masalah utang piutang, berujung penganiayaan terhadap salah satu karyawan William, yaitu Tonny Hartono, asal Dusun Mejuwet Lor, Sumberrejo, Bojonegoro. Korban yang tidak tahu menahu utang piutang antara William dan Yonatan Eka Putra itu harus menerima tindakan brutal dari orang tidak dikenal yang menagih kekurangan utang sekitar Rp 200 juta namun belum ada kepastian jumlah. Sebab, sebelumnya orang-orang tersebut sudah mendatangi rumah William di Graha Family tetapi tidak pernah ditemui sehingga berinisiatif mendatangi gudang milik William di kawasan Sambikerep. “Jumat (16/10) sekitar pukul 13.30, mereka datang dan awalnya ditemui teman saya (Sugik, asal Lamongan) dan ditanya keperluannya apa,” jelas Tonny, Minggu (18/10). Mengetahui itu, Sugik yang sempat kausnya ditarik oleh orang-orang itu lalu menemuinya dan mengatakan kalau ada yang mencari Pak William. “Saya jelaskan kalau Pak William tidak pernah di sini. Dia menjelaskan kalau bos saya (William, red) punya utang setengah miliar rupiah,” ujarnya. Mendengar keterangan itu, Tonny menegaskan bahwa dirinya tidak tahu masalah utang piutang itu dan hanya sekadar karyawan saja. Dan ia menyarankan ke sana atau meneleponnya. “Mereka mengatakan sudah ke sana (Graha Family, red) tapi tidak ketemu. Lalu datang puluhan orang lagi,” terang Tonny. Kali ini, lanjut Tonny, orang tidak dikenal itu langsung emosi dan menutup kepalanya dengan ember. Tidak berhenti di situ, salah satu orang tersebut menendang kakinya. “Waktu saya digiring ke gudang, dan duduk di tangga kembali lutut diarahkan ke kepala saya. Lalu sampah dituangkan ke kepala saya, sampai pandangan waktu itu buram,” ujar pria yang kos di Benowo ini. Setelah itu, mereka semua meninggalkan gudang. “Jam tangan saya di meja juga hilang. Saya sudah laporkan ke Mapolsek Lakarsantri,” pungkas Tonny. Laporan Polisi Nomor:TBL-B/241/X/RES.1.24/2020/RESKRIM/Surabaya/SPKT Lakarsantri. (fer/fdn/rio)

Tags :
Kategori :

Terkait