Jember, Memorandum.co.id - Memasuki musim penghujan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember melaksanakan apel kesiapsiagaan penanggulangan bencana Hydrometreologi tahun 2020, Jumat (16/10/2020). Hadir dalam apel tersebut Plt Bupati Jember Drs KH A Muqit Arief, Dandim 0824 Jember Letkol Inf La Ode M Nurdin, Palang Merah Indonesia (PMI) Jember Zaenal Marzuki, Kepala Bidang Kedaduratan dan logistik BPBD Jember, Heru Widagdo dan perwakilan Polres dan semua stake holder sebanyak 120 orang. Muqit Arief mengatakan, di wilayah Kabupaten Jember ada beberapa titik daerah berpotensi bencana seperti di Kecamatan Panti contohnya adanya tanah longsor, banjir serta puting beliung di daerah Kalisat. Oleh karena itu maka pihaknya mempersiapkan lebih awal penanggulangannya. "Kalau dulu kita bersikap reaktif tetapi sekarang kita bersikap preventif, sebelum terjadi bencana kita bersiaga seawal mungkin, melibatkan seluruh komponen baik TNI, Polri, BPBD, PMI, relawan dan lainnya," ujarnya. Dalam apel siaga yang digelar di halaman Makodim 0824/Jember, Plt Bupati Jember Abdul Muqid Arif, didampingi Komandan Kodim 0824 Jember, memastikan kesiapan personil dan peralatan pendukung untuk penanganan bencana alam di Kabupaten Jember. "Apel ini dilakukan sebagai bentuk dari kewaspadaan terhadap bencana alam di wilayah Kabupaten Jember. Alat yang digunakan harus dipersiapkan, mulai dari kendaraan, peralatan, dan personil. Harus ada controlling secara berkala oleh instansi terkait,"kata Abdul Muqit Arief. "Semoga Jember diselamatkan serta dijauhkan dari bencana," imbuh Muqit Arief disambut kata Aamiin oleh peserta upacara. Dandim 0824 Jember Letkol Inf Laode M Nurdin menyampaikan, bahwa edukasi kepada masyarakat yang berada atau tinggal di daerah rawan bencana sangat penting, agar mereka sadar, mengerti, memahami dan waspada serta tanggap, tindakan apa yang harus dilakukan tatkala terjadi bencana termasuk juga paskabencana. "Kita sudah membuat peta kerawanan dan mendirikan posko-posko kebencanaan dan sudah berjalan di Kodim serta masing-masing Koramil dan akan kita pelihara datanya, karena data update kita butuhkan," terangnya Sementara itu Heru Widagdo menerangkan dalam penanggulangan bencana ada yang disebut Pentaheli atau corong petugas pentaheli itu meliputi masyarakat dan media yang memberikan informasi kepada masyarakat yang benar dan tidak membuat panik pada warga. "Kami bergerak menurut mekanisme, bagaimana kita menggerakkan warga dalam rangka pendampingan fasilitatitor pada warga, memberikan informasi," ucapnya. Ketika ditanya apakah sudah ada petugas BPBD yang dipersiapkan di lokasi yang berpotensi bencana Heru menjawab tidak ada, itu dikarenakan keterbatasan personil BPBD Jember. Kata Heru pihaknya selama ini menggunakan potensi yang ada seperti relawan. "Seperti di daerah Puger ada relawan Rimba Laut di daerah Watu Ulo ada relawan Beranjang Alas dan banyak lainnya, itu yang kita gunakan untuk mengambil tindakan tindakan yang lebih cepat," pungkasnya. (edy/gus)
Plt Bupati Jember Cek Kesiapan Peralatan Penaggulangan Bencana Alam Hydrometreologi
Jumat 16-10-2020,14:12 WIB
Editor : Agus Supriyadi
Kategori :