Lamongan, memorandum.co.id - Hand sanitizer merupakan salah satu senjata yang dapat membantu dalam menangkal penyebaran virus covid-19. Oleh karena itu, hand sainitizer banyak dicari orang dalam tatanan kehidupan baru (new normal) ini. Sebab, menggunakan hand sainitizer dinilai lebih praktis serta memungkinkan digunakan ketika saat sulit mencuci tangan.
Tingginya permintaan hand sainitizer ini turut berpengaruh terhadap kelangkaan di pasaran serta terkadang harganya menjadi mahal. Melihat permasalahan ini, mahasiswa yang tergabung dalam program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) memberikan pelatihan kepada masyarakat tentang pembuatan hand sainitizer dengan campuran bahan alami seperti lidah buaya, dan jeruk nipis.
Pelatihan dilaksanakan di Dusun Singkul, Desa Karang Tawar, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan yang bertempat di Masjid Mujahidin Rabu (7/10/2020) lalu.
Dalam pelatihan ini, mahasiswa PMM UMM memberikan wawasan kepada masyarakat terkait pembuatan hand sainitizer, misalnya tentang manfaat bahan yang digunakan, cara pembuatanya serta praktek bersama sama untuk pembuatan hand sainitizernya dari alkohol, lidah buaya dan jeruk nipis.
Meski digelar secara tatap muka, pelatihan pembuatan hand sanitizer ini tetap menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker.
“Saya mengajak masyarakat Dusun Singkul untuk membuat hand sainitizer ini bertujuan agar masyarakat tahu bagaimana cara membuatnya sehingga dapat dipraktikkan di rumah jika ingin membuatnya sendiri sehingga dengan itu masyarakat dapat menggunakanya untuk kehidupan sehari-hari yang berguna untuk mencegah penyebaran virus covid-19,” kata Koordinator PMM UMM, Muhammad Haidar dalam surat elektroniknya kepada memorandum.co.id, Sabtu (10/10/2020).
Untuk prosedur praktik pembuatan hand sainitizer, mahasiswa PMM UMM membagi masyarakat sebanyak 5 kelompok lalu memberikan bahan dan alat yang akan digunakan serta memberikan botol hand sainitizer 85 buah sesuai jumlah kepala keluarga yang adadi Dusun Singkul untuk digunakan sebagai tempat cairan hand sainitizer setelah praktik. Hasilnya bisa dibawa pulang ke rumah masing-masing.
Masyarakat yang mengikuti pelatihan ini tampak sangat antusias mengikuti setiap langkah pembuatan hand sainitizer.
“Dengan kegiatan ini harapannya masyarakat dapat memanfaatkan tanaman yang ada di sekitar kita sebagai bahan campuran pembuatan hand sainitizer seperti lidah buaya dan jeruk nipis,” ujarnya.(rls/ziz)