Surabaya, memorandum.co.id - Pakar politik Universitas Negeri Surabaya (Unesa) memastikan perhelatan Pilwali Kota Surabaya bakal lebih menarik. Selain hanya dua pasangan calon Wali Kota dan calon Wakil Wali Kota, ternyata potensi suara yang dimiliki calon legislatif (caleg) yang gagal duduk di parlemen sangat mengiurkan. Bahkan, potensi suara mereka bisa maksimal selama para mantan caleg ini, benar benar memberi kontribusi politik di pilkada serentak 9 Desember 2020. Agus Machfud Fauzi, pakar politik Unesa tidak menampik potensi suara caleg yang gagal masuk parlemen masih berpeluang menambah pundi dukungan pada paslon cakada. " Bisa saja, selama dia (mantan caleg, red) mengawalnya," tandas Agus Machfud Fauzi, Rabu (30/9/2020). Bahkan biasanya, lanjut mantan komisioner KPU Jatim ini, bahwa mantan caleg yang bersangkutan lebih militan. "Karena mereka akan mengukur dukungan sambil digunakan untuk persiapan pemilu 2024," tegas Agus Machfud Fauzi. Agus Machfud Fauzi nampaknya sangat memahami psikologis mantan caleg. Bahkan Agus berpendapat mantan caleg itu sangat luar biasa. "Dia mempunyai semangat lebih karena teringat kekalahan pada 2019," tegasnya. Meski begitu, dirinya tidak menampik potensi suara dari mantan caleg yang bertarung di Pilwali 2019 tersebut akan luar biasa. "Jika parpolnya komunikasinya masih bagus dengan mantan caleg yang bersangkutan, maka bisa berlaku efektif," urainya. Agus Machfud Fauzi menambahkan, potensi calon kepala daerah bisa minimal seperti suara pileg, bahkan bisa lebih. "Sebab pemilih ada perasaan kasihan kepada yang bersangkutan. Di sini peran mantan caleg mem-backup kegiatannya, sedangkan figur berposisi selanjutnya untuk mendukung kemenangan di pilkada," tutup Agus Machfud Fauzi. (day/fer)
Pakar Politik Unesa: Menebus Kekalahan, Mantan Caleg Lebih Militan
Rabu 30-09-2020,20:27 WIB
Editor : Ferry Ardi Setiawan
Kategori :