Surabaya, memorandum.co.id - Bahasa merupakan salah satu metode untuk berkomunikasi sehari-hari. Bahasa ibu dan bahasa nasional secara umum dipelajari oleh masyarakat, tak terkecuali bahasa asing. Faiz (53), seorang pedagang bubur kacang hijau dan ketan hitam misalnya, pria paruh baya ini menguasai lebih dari enam bahasa, termasuk bahasa asing. Beberapa bahasa yang dikuasai Faiz seperti Madura, Jawa, Bali, Osing, Sunda, Inggris, dan Jepang. Untuk bahasa asing, pedagang kaki lima ini mempelajarinya secara tidak sengaja saat tinggal di Bali antara tahun 1984 sampai 2006. "Awalnya dengerin bule ngobrol, lama-lama hapal, belajar dikit-dikit," akunya saat berbincang dengan memorandum.co.id, Senin (28/9/2020). Bapak tiga anak ini mengaku masa mudanya dihabiskan untuk mencari jati diri. Hingga Ia bertemu dengan istrinya dan menetap di Surabaya. Ia memenuhi kebutuhan keluarga dengan berjualan bubur kacang hijau dan diselingi menjadi sopir panggilan. Sebagai tulang punggung keluarga, Faiz merasa sudah tanggung jawabnya untuk menafkahi keluarga dengan berbagai cara. "Rejeki apa kata yang kuasa, yang penting syariat sudah dijalankan, kita pasrah saja sama yang diatas," ungkapnya. Sejak viral di media sosial terkait keahliannya yang mahir dalam berbagai bahasa, menurut Faiz, omset penjualannya meningkat drastis. Dari yang awalnya hanya mendapat sekitar lima puluh hingga seratus ribu per hari, hingga meningkat tiga kali lipat. "Paling besar tiga ratus ribu, itupun setelah viral. Paling kecil ya tiga puluh ribuan, itupun kadang tidak laku atau sisa," ujarnya. Kini, gerobak tuanya juga telah diganti baru beserta peralatannya. Sejak awal bulan lalu setelah viral, Faiz mengaku telah banyak diliput berbagai media maupun anak-anak muda yang kepo dan memvideokannya. Ia merasa tidak risih sama sekali dan malah bersyukur, berkat semua pihak kini dagangannya laku keras.(x1/x2)
Berkah Viral, Omset Pedagang Bubur Kacang Hijau Poliglot Naik
Senin 28-09-2020,10:45 WIB
Editor : Aziz Manna Memorandum
Kategori :