Diduga Dalang Kriminal, Pemilik Warkop Nyawangan Tewas Dikeroyok Warga Sekampung

Kamis 24-09-2020,09:39 WIB
Reporter : Aziz Manna Memorandum
Editor : Aziz Manna Memorandum

Tulungagung, memorandum.co.id - Warga Desa Nyawangan, Kecamatan Sendang, Tulungagung geger. Pasalnya, satu warganya, Suyatno (55) dikeroyok massa pada Rabu (23/9/2020) sore hingga tewas. Kapolsek Sendang, AKP Sugiharjo mengatakan, pengeroyokan yang mengakibatkan kematian ini terjadi karena adanya kecurigaan warga bahwa korban merupakan dalang dari beberapa kejadian kriminal seperti pencurian sapi dan sepeda motor di desa tersebut. “Korban bernama Suyatno alias Yatno ini sehari-hari buka warung kopi dan warga sekitar sepertinya menyimpan dendam sama korban ini. Ada kecurigaan bahwa korban ini sering mendalangi aksi kriminal,” ujar Sugiharjo, Kamis (24/9/2020). Korban juga dicurigai sering mendatangkan teman-temannya dari luar daerah untuk beraksi jahat di Desa Nyawangan. Kasus terbaru yang semakin membuat warga curiga adalah hilangnya sepeda motor warga pada Minggu (21/9/2020) lalu. Apalagi setelah polisi yang mendalami kasus ini mengamankan B, K dan J. Di mana B dan K merupaka pelaku di bawah umur sekaligus anak Yatno. "Padahal selama ini ya belum pernah ada bukti korban ini yang menyuruh anaknya untuk mencuri," ungkap Kapolsek. Sugiharjo menjelaskan, massa yang terlanjur geram akhirnya mengeroyok korban pada Rabu sore. Kemudian pihaknya yang menerima informaasi ini langsung menuju lokasi kejadian, namun upayanya untuk melerai tidak berjalan mulus. Karena kondisi korban yang kritis, polisi bersama pemerintah desa melakukan upaya evakuasi menuju rumah sakit. Namun sayang, nyawa korban tak bisa diselamatkan. "Kita evakuasi ke Iskak, sesampainya di rumah sakit sudah meninggal dunia," jelasnya. Hingga Kamis pagi ini jenazah korban masih berada di RSUD dr Iskak Tulungagung. Sugiharjo mengakui masih ada penolakan dari warga terhadap jenazah korban. Kini, pihaknya masih berkoordinasi untuk hal itu. "Memang ada penolakan, ini yang sekarang sedang dikomunikasikan," ungkap Kapolsek. Sementara itu, Kades Nyawangan, Sabar mengakui saat ini lebih kurang 90 persen warganya memang menolak jenazah korban. Sabar menegaskan, penolakan yang dimaksud bukan menolak agar tidak dimakamkan di desanya, namun menolak untuk mengurusi jenazah. Pihaknya mempersilakan jika ada keluarganya yang mau mengurus, mulai dari memandikan, menggalikan liang lahat dan lain sebagainya. "Nolaknya bukan nolak ndak boleh dimakamkan lho ya. Tapi ya itu, nolak mengurusi, kalau ada warga atau keluarganya yang mau ya silakan, kami tidak menghalangi," pungkas dia.(fir/mad)

Tags :
Kategori :

Terkait