Pengakuan Mahasiswa Pengguna Narkoba: Dipaksa hingga Ketagihan

Sabtu 19-09-2020,12:30 WIB
Reporter : Aziz Manna Memorandum
Editor : Aziz Manna Memorandum

Surabaya, memorandum.co.id - Rasa penasaran, pelarian masalah, bahkan paksaan dari pengedar merupakan faktor yang banyak menjadi alasan mahasiswa terjerat penggunaan narkoba. "Saya kali pertama mengenal sabu karena dipaksa, tapi setelah mencoba malah ketagihan," ungkap KF, seorang mahasiswa perguruan tinggi negeri (PTN) di wilayah Surabaya Timur, saat ditemui Memorandum, beberapa waktu lalu. KF mengaku, bahwa ia dan mahasiswa lainnya yang mendapat tawaran mengonsumsi sabu adalah pilihan. Artinya dirinya sudah ditargetkan pengedar yang nantinya dijadikan sebagai pelanggan tetap. Terlebih, KF kuliah sambil bekerja. Pemuda ini akhirnya terjerumus dan rutin memakai sabu karena merasa mendapatkan tambahan tenaga untuk aktivitasnya sehari-hari. "Saya kan kuliah sambil kerja, selama makai sabu jadi lebih percaya diri dan tidak kenal lelah," ucapnya. Dirinya juga mengatakan, tetap ada efek samping setelah menggunakan kristal putih tersebut. Efek sabu akan hilang setelah empat sampai lima hari, kemudian ia berubah gampang emosional dan akhirnya drop yang membuat tubuhnya lemas. "Pengaruh sabu akan hilang selama 4-5 hari. Setelah itu tubuh terasa tidak karuan, semuanya jadi gak mood. Bahkan, pembawaan saya kerap marah-marah meski hanya masalah sepele. Badan jadi tidak bergairah dan pinginnya tidur meski susah memicingkan mata,” kata KF. (mg2-nov)

Tags :
Kategori :

Terkait