Ubah Noka dan Nosin dari Motor Kecelakaan, Polda Jatim Ringkus Komplotan Curanmor dan Penadah Asal Pasuruan

Jumat 04-09-2020,17:06 WIB
Reporter : Ferry Ardi Setiawan
Editor : Ferry Ardi Setiawan

Surabaya, memorandum.co.id - Anggota Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim meringkus komplotan pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) beserta penadahnya asal Pasuruan. Selain para tersangka, polisi juga mengungkap adanya pemalsuan nomor mesin (nosin) dan nomor rangka (noka) kendaraan yang dilakukan Shafa Kurnia Haris (37), warga asal Krengih, Rembang, Pasuruan; Chotib (40), warga Dusun Krajan, RT 02/RW 02, Pajaran, Rembang, Pasuruan; dan penadah, Yono (44), asal Dusun Ngawen Parerejo, Purwodadi, Pasuruan. Selain sebagai penadah, Yono juga berperan untuk memalsukan nomor mesin dan nomor rangka sesuai STNK maupun BPKB yang dibelinya dari kendaraan korban kecelakaan. Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Trunoyudo Wisnu Andiko menuturkan, penangkapan terhadap tiga tersangka ini bermula dari beberapa laporan kepolisian salah satunya mengenai pencurian motor di Dusun Sedati, Ngoro, Mojokerto. Dari hasil penyelidikan, petugas mendapat informasi yang mengarah pada salah satu pelaku curanmor (Shafa, red). "Setelah diamankan di rumahnya, tersangka mengaku beraksi bersama Chotib," kata Trunoyudo di gedung Ditreskrimum Polda Jatim, Jumat (4/9/2020). Sementara, Kasubdit III Jatanras Kompol Oki Ahadian Purwono menyebut, dari keterangan kedua tersangka akhirnya berhasil meringkus Yono. Namun, ternyata petugas menemukan hal unik lainnya yakni tersangka dapat mengubah nomor mesin dan nomor rangka kendaraan hasil curian sesuai BPKB maupun STNK yang telah dibelinya pada kendaraan korban kecelakaan. "Jadi tersangka Yono ini memiliki keahlian dalam merubah nosin dan noka sesuai BPKB maupun STNK yang didapat dengan cara membeli dari kendaraan korban kecelakaan. Ini agar terlihat sesuai aslinya saat dibeli oleh pelanggan," tutur Oki. Sementara itu di hadapan petugas, Yono menuturkan kejahatan yang dilakukannya itu berawal dari dirinya membeli kendaraan hasil curian. Selanjutnya ia mencari korban kecelakaan guna membeli STNK maupun BPKB kendaraan yang sudah tidak terpakai. "Dari situ saya mengganti nomor mesin dan nomor rangka sesuai STNK yang saya beli. Alat yg digunakan untuk menggantinya yakni tuas besi ukir, satu set besi menggambar huruf dan angka dan beberapa alat lainnya," ujar Yono. (iah/fer)

Tags :
Kategori :

Terkait