Surabaya, memorandum.co.id - Dahsyatnya hantaman pandemi Covid-19 membuat banyak akses di Jatim terganggu. Bukan saja mengancam persoalan kesehatan, tetapi juga mengancam perekonomian, dan mengancam potensi wisata di 38 kabupaten/kota se Jatim. Termasuk ancaman matinya budaya lokal, jika selama pandemi tidak ada pagelaran yang mampu menopang ekonomi para seniman. Karena itu, Komisi B DPRD Jatim mendorong dinas pariwisata lebih kreatif mempromosikan potensi wisata dan pagelaran seni di masa pandemi menjadi penting. Meski pentas seni dan promosi wisata berbasis virtual. Anggota Komisi B DPRD Jatim Pranaya Yudha Mahardhika menegaskan, peran Dinas Pariwisata Pemprov Jatim sangat penting untuk menciptakan potensi wisata. Sebab potensi wisata di Jatim sangat luar biasa. Tetapi daya jual objek wisata itu terhambat setelah pandemi Covid-19. “Upaya kreatif harus dilakukan oleh dinas pariwisata,” terang Pranaya Yudha usai melakukan hearing dengan mitra kerja di DPRD Jatim, Senin (31/8/2020). Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPRD Jatim ini, juga menegaskan potensi wisata bisa dimaksimalkan dengan membidik wisatawan domestik. Salah satunya melalui kegiatan virtual untuk mempromosikan daerah wisata. “Silakan asalkan lokasi wisata itu harus mentaati protokol kesehatan,” kata Pranaya. Selain itu, dampak pandemi juga mengancam dan mematikan pagelaran kesenian di Jatim. Ia menyebutkan, jika tidak ada pagelaran atau pementasan, dipastikan generani muda atau generasi penerus akan kehilangan jati diri budaya daerah. Pranaya Yudha mendorong agar Disbudpar Jatim harus bergeser ke performance virtual dalam acara-acara yang diselenggarakan. “Ini masalah serius. Jangan sampai jati diri bangsa hilang, karena generasi penerus tidak lagi mengetahui potensi budaya,” tandas dia. Politisi Indrapura dua periode ini juga menambahkan, matinya panggung budayawan-budayawan lokal dan artis-artis daerah di tengah pandemi Covid-19 menjadi perhatian khusus Komisi B DPRD Provinsi Jatim. Ia mencontohkan masih tutupnya pagelaran kesenian di Gedung Cak Durasim selama pandemi Covid-19. "Ini kan kasihan budayawan-budayawan kita kalau lama-lama seperti itu, hilanglah budaya bangsa kita," tutur Yudha. Kreativitas dengan menggelar event kesenian secara virtual bisa dilakukan. Dengan begitu Disbudpar Jatim mempunyai program untuk menumbuhkan seniman-seniman baru menggelar pertunjukan virtual yang bernuansa kebudayaan. (day/tyo/fer)
Budaya Lokal Mati Dihantam Pandemi Covid-19
Senin 31-08-2020,22:09 WIB
Reporter : Ferry Ardi Setiawan
Editor : Ferry Ardi Setiawan
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Rabu 24-12-2025,23:00 WIB
Viral Pengusiran Paksa Nenek 80 Tahun di Surabaya, Armuji: Ini Tindakan Brutal
Rabu 24-12-2025,20:56 WIB
1.966 PPPK Paro Waktu Kota Pasuruan Terima SK, Wali Kota Tekankan Integritas
Rabu 24-12-2025,21:12 WIB
Mas Adi Dorong Perumusan Baju Khas Daerah sebagai Jati Diri Budaya Pasuruan
Rabu 24-12-2025,21:29 WIB
Pastikan Keamanan Natal, Forkopimda Banyuwangi Patroli dan Tinjau Ibadah Malam Natal
Kamis 25-12-2025,09:48 WIB
Samuel Diduga Jadi Otak Pelaku Pengusiran dan pembongkaran Rumah Nenek 80 Tahun
Terkini
Kamis 25-12-2025,19:50 WIB
Peringatan Natal, Ning Lia Ajak Perkuat Harmoni dan Fondasi Keluarga
Kamis 25-12-2025,19:39 WIB
CSA Allstar Gilas Bangjo 5-3 di Laga Persahabatan Sambut Tahun Baru 2026
Kamis 25-12-2025,19:21 WIB
Kapolsek Lakarsantri Pantau Langsung Gereja Pastikan Keamanan Ibadah Natal di Surabaya Barat
Kamis 25-12-2025,18:03 WIB
Windhu Sugiarto Siap Bawa Perubahan Tata Kelola Icon Apartment Gresik
Kamis 25-12-2025,17:29 WIB