Nekat Melawan Arus, Slankers Tewas Disambar KA Barang

Senin 08-04-2019,09:08 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi

SURABAYA - Seorang Slankers tewas disambar kereta api (KA) barang di perlintasan Margomulyo, Minggu (7/4). Diduga kuat kecelakaan itu karena korban nekat melawan arus saat mengendarai motor di lokasi kejadian. Dari informasi yang digali, korban yang mengalami luka parah di kepalanya bernama Wahyudi alias Babuk (26), asal Dusun Sidomulyo, Sugiwaras, Bojonegoro. Pria ini memang dikenal sebagai penggemar band Slank atau disebut Slankers. Kejadian sekitar pukul 11. 45 tersebut, setelah Wahyudi ngopi di warkop Jalan Margomulyo dan hendak pulang ke mess di Jalan Manukan dengan mengendarai motor Honda Revo Fit L 3485 DJ. Agar cepat sampai tujuan, Wahyudi nekat melawan arus dari utara ke selatan di Jalan Margomulyo, yang tembus ke Jalan Balongsari. Setiba di perlintasan KA, ia sempat berhenti karena melintas KA Ambarawa jurusan Jakarta-Surabaya dari barat ke timur tujuan Stasiun Pasar Turi. Setelah KA melintas, Wahyudi mengira sudah aman. Setelah itu, ia kembali melajukan motornya. Nahasnya, secara bersamaan dari arah berlawanan ternyata muncul KA barang dengan kecepatan tinggi. Karena jarak KA dengan motor korban sedemikian dekat, tabrakan akhirnya tidak bisa terhindarkan. Tubuh Wahyudi sempat terpental dan tewas seketika di lokasi dengan luka parah di kepala. Menurut Hartono (45), penjaga palang pintu KA Margomulyo, di perlintasan tersebut memang double track dan palang pintu sudah ditutup. Kebetulan ada dua KA yang melintas secara bersamaan. "Begitu salah satu kereta sudah melintas, korban lalu menyeberang. Bersamaan dengan itu, KA barang juga lewat dari timur ke barat. Pemotor itu sudah saya teriaki tapi tidak mendengar, hingga KA menabraknya," kata Hartono saat ditemui di lokasi kejadian. Senada dengan Avin, rekan Hartono, setiap hari di perlintasan KA Margomulyo banyak pengendara motor yang kerap melawan arus dan hal itu sangat membahayakan. "Terutama pada sore hari pada saat jam pulang kerja. Banyak pengendara motor yang melawan arus,” ungkap Avin. Sementara itu, setelah mendapatkan laporan adanya kecelakaan, anggota dari Polsek Tandes dan jajaran samping segera ke lokasi, dan segera mengevakuasi jenazah Wahyudi ke kamar mayat  RSUD dr Soetomo guna divisum. Kanitlantas Polsek Tandes AKP Didik membenarkan banyak pengguna jalan yang melawan arus di perlintasan Jalan Margomulyo. Bahkan, ia bersama anggotanya sering menindak para pelanggar tersebut. “Sudah saya tindak semua pelanggar yang melawan arus tersebut, tapi nyatanya tidak membuat jera,” kata Didik. Terpisah, kematian Wahyudi membuat keluarga dan teman-temannya merasa kehilangan. Tak terkecuali Hariyanto, teman korban yang tinggal di Jalan Karangpoh, Tandes. Pria kurus ini mengetahui kabar kematian sahabatnya tersebut setelah dihubungi kerabat Wahyudi. Setelah mendapatkan kabar itu, dia bergegas mengecek kebenarannya ke lokasi. "Tadi ada orang tertabrak kereta pak, dia teman saya," ujar Hariyanto ke Memorandum. Hariyanto menjelaskan, sebelum kejadian, malam harinya, korban yang bekerja sebagai juru tagih koperasi simpan pinjam ini, sempat ngopi di warkop bersamanya di daerah Tandes. Dalam obrolan itu, Wahyudi mengaku hendak menjemput pacarnya ke Bojonegoro. "Korban memang penggemar Slank. Rencananya, setelah menjemput pacarnya akan diajak nonton konser Slank, malam harinya," tandas Hariyanto. (rio/nov)  

Tags :
Kategori :

Terkait