Sebelum Buka Sekolah, Pemkot Surabaya Pastikan Guru, Siswa, Pegawai Sehat Semua

Rabu 19-08-2020,09:37 WIB
Reporter : Aziz Manna Memorandum
Editor : Aziz Manna Memorandum

Surabaya, memorandum.co.id - Sebelum memulai proses belajar mengajar (PBM) melalui tatap muka di sekolah jenjang SD dan SMP, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terlebih dahulu memastikan kondisi kesehatan semuanya, baik kondisi kesehatan guru, siswa, maupun warga di sekolah. Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Supomo mengatakan, Pemkot Surabaya melakukan kajian mendalam sebelum rencana memulai PBM di sekolah. Bahkan, untuk memastikan kesehatan para guru, murid, maupun warga sekolah tidak terpapar Covid-19, pihaknya bakal melakukan test swab kepada mereka. "Karena itu kita nanti harus pastikan, gurunya sehat, muridnya sehat, petugas kebersihan sehat, petugas keamanan sehat dan protokol Covid-19 di sekolah itu harus ada semuanya," kata Supomo. Jika semua syarat-syarat tersebut telah terpenuhi, masih lanjut dia, maka proses belajar dan mengajar melalui tatap muka di sekolah itu bisa terlaksana. "Artinya, sekolah ini akan dibuka ketika semuanya yang akan datang di sekolah itu sehat. Sehingga kemudian tidak sampai terjadi penularan," katanya. Meski begitu, mantan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya ini memastikan, Pemkot Surabaya telah menyiapkan proses pembelajaran sedemikian rupa agar kualitas pendidikan di Surabaya bisa maju, serta karakter anak-anak terbangun. Salah satunya dengan menerapkan berbagai variasi pada proses pembelajaran daring. "Ini adalah opsi untuk memperkaya supaya anak-anak kita ini tidak jenuh salah satunya. Nah, kalau nanti belajar di sekolah dimulai dan kalau ada anak (murid) yang tidak sehat, maka dia tidak perlu datang ke sekolah, anak itu bisa tetap mengikuti sekolah melalui daring," terang dia. Menurutnya, hal ini tak hanya berlaku bagi murid, melainkan gurunya pula. Bagi para guru yang memiliki komorbid atau dalam kondisi hamil, maka dia juga tidak perlu datang mengajar ke sekolah. Guru tersebut dapat mengajar melalui daring. "Jadi sebelum memulai sekolah tatap muka itu persyaratannya begitu ketat. Sehingga semuanya nanti tidak ada yang disalahkan, karena berdasarkan dengan kajian ilmiah,” pungkasnya. Sementara itu demi melindungi dan menjaga kondisi kesehatan para guru dari Covid-19, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memastikan akan terus memberikan perhatian kepada mereka. Wali Kota Risma memaparkan pihaknya telah membuat Surat Edaran (SE) dengan nomor 800/7311/436.8.3/2020 perihal pelaksanaan tugas Kedinasan di rumah bagi SMP dan SD, baik itu negeri maupun swasta. Pelaksanaan tugas kedinasan itu berlaku sejak 18 Agustus 2020 Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini mengungkapkan, para guru adalah sosok yang sangat dibutuhkan bagi kota bahkan negara. Oleh karenanya, ia mengingatkan agar mereka tetap menjaga diri dan disiplin protokol kesehatan dimana pun berada. Nah, untuk memastikan kondisi kesehatan para guru tersebut, Presiden UCLG Aspac ini meminta mereka agar memaksimalkan bekerja dari rumah (WFH). Bahkan, untuk mendukung hal itu, pihaknya tengah menyiapkan printer di setiap balai RW. Ini penting dilakukan agar pelajar dapat memanfaatkan fasilitas itu untuk mengerjakan tugas. Di kesempatan yang sama, Wali Kota Risma juga meminta agar para guru benar-benar membatasi diri untuk tidak keluar rumah. Apabila memang terpaksa keluar rumah, maka wajib membersihkan diri setelah berkegiatan di luar. Tidak hanya itu, berkali-kali ia meminta mereka agar rajin cuci tangan terutama setelah menggunakan laptop atau komputer. (udi)

Tags :
Kategori :

Terkait