Merdeka! Nikmatnya

Senin 17-08-2020,17:21 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi

Hari ini, 75 tahun yang lalu Penjajah masih di kanan kiri kita, Tak terbayang, apakah kita bisa senam tadi pagi? Hari ini, 75 tahun yang lalu, serdadu Jepang masih berseliweran, Tak terbayang, apakah bisa bersepedaan tadi pagi? Hari ini, jika yang kita injak bukan tanah air Indonesia, bumi Libanon misalnya, Palestina misalnya, Rohingya misalnya, betapa waswas hati ini: jangan-jangan akan ada malapetaka berikutnya. Syukurlah kita hidup di Indonesia setelah negeri ini merdeka Mau senam di mana pun bebas sebebas-bebasnya Tak ada ketakutan, tak ada gangguan Yang ada kebahagiaan, keceriaan Mau ngopi malas membuat sendiri, ada warkop 24 jam Bangun pagi lapar, tak sempat masak, ada bubur ayam atau pecel atau nasi bungkus murah meriah di pinggir jalan. Malam lapar, jangan khawatir, Barack Obama pun hafal, ada: te...sate! Para maniak bola tentu ingin mengikuti semifinal dan final Champion Agustus ini? Opo tumon? Lebih gampang nonton di sini daripada di negeri pertandingan itu dimainkan. Di sini gratis. Di negerinya sana, harus bayar pakai TV kabel. Maka, nikmat Tuhanmu yang manakah yang engkau dustakan? Terimakasih pahlawan Engkau yang memperjuangkan semua ini Dengan susah payah Dengan darah Tugas kita merawatnya tanpa lengah Jangan mau diadu seperti di Timur Tengah Pemimpin harus benar-benar amanah Rakyat tidak boleh bubrah, apalagi diatur susah Merdeka 75 tahun Tugas kita mengisinya Memajukannya Memakmurkannya Menyejahterakan rakyatnya Jangan kalah dengan tetangga Malaysia dan Singapura, yang lebih muda dari kita Kalau tidak bisa apa-apa Jangan bikin kerusuhan apa-apa Jadi warga yang iman dan takwa saja Supaya Tuhan menebar rahmatnya sebagaimana dijanjikan di KitabNya (Al A'raaf 96) Terima kasih pahlawan 17 Agustus hari ini kami mengheningkan cipta untukmu Berterima kasih kepadamu. Meski kali ini tiada upacara, renungan, dan perayaan Tahu tidak para pahlawan, musuh kami kali ini tidak tampak Tidak mati ditusuk bambu runcing Ia Covid 19. Di sana, mungkin engkau jengkel dan berkata: lalu, kemerdekaan kamu pakai apa? Riset apa? Sepertinya, semua salah riset duhai pahlawan, ramai-ramai bikin senjata pemusnah massal yang sama sekali tidak cocok untuk menghantam makhluk kecil yang juga biasa dipanggil corona ini. Ya sudahlah pahlawan, istirahat saja dengan tenang di sana Biar di sini kami menanggung keteledoran dan kesombongan kami Agar bisa mengambil pelajaran yang tinggi Hari ini kami semua tetap mengingat jasamu Tetap berdoa untukmu Selamanya. Merdeka! Ali Murtadlo, Kabar Gembira Indonesia (KGI)

Tags :
Kategori :

Terkait