Internet Gratis Bagi Pelajar Desa Tanggulrejo Gresik

Rabu 29-07-2020,16:38 WIB
Reporter : Aziz Manna Memorandum
Editor : Aziz Manna Memorandum

Gresik, Memorandum.co.id - Dunia pendidikan Indonesia akhir-akhir ini menjerit, tak terkecuali wilayah Kabupaten Gresik. Pasalnya, proses pembelajaran yang tidak bisa diselenggarakan secara tatap muka dan diganti dengan pembelajaran daring. Pembelajaran daring ini mengharuskan peserta didik memiliki alat elektronik yang memadai. Selain itu, harus menyediakan paketan data internet untuk bisa mengikuti pembelajaran secara online tersebut. Bagi kalangan atas, mungkin hal ini bukan persoalan. Namun bagi kalangan masyarakat bawah, tentu itu menjadi persoalan. Di tengah pandemi yang mempersulit kehidupan ekonomi, masyarakat harus mendapat tambahan beban untuk menyediakan keperluan pembelajaran daring. Keluhan itu sudah banyak muncul di jagat maya. Keluhan tersebut tampaknya ditangkap oleh pihak Desa Tanggulrejo, Kecamatan Manyar. Untuk mendukung gerakan sekolah daring di tengah pandemi Covid-19, pemerintah desa menyediakan akses internet gratis khusus untuk belajar. Internet tersebut disalurkan melalui setiap pos rukun tetangga. Dengan diberi antena WiFi agar bisa dijangkau para pelajar di masing-masing lingkungan. Tidak hanya bagi pelajar, Pemdes juga menggratiskan layanan internet bagi lembaga pendidikan di wilayahnya. "Jadi setiap pos ini bisa menyambung ke rumah warga atau pun bisa belajar langsung di Pos RT. Kita juga beri fasilitas internet berupa WiFi ke tujuh lembaga pendidikan dan semuannya gratis," tutur Kades Tanggulrejo, Abdul Karim, Rabu (29/7/2020). Ide internet masuk desa sudah menjadi pemikiran lama pemerintah desa. Sekarang, pihaknya menggandeng sejumlah pemuda untuk memuluskan program 'Kampoeng Net' tersebut. "Dengan program itu, warga bisa berlangganan internet dengan murah. Khusus bagi pelajar yang melaksanakan pembelajaran daring kita beri dukungan berupa internet gratis," imbuhnya. Per hari ini, sebanyak 250 titik WiFi sudah tersebar di wilayah Desa Tanggulrejo. Dan program positif tersebut sudah dilaksanakan juga di desa tetangga Desa Kramat Kecamatan Duduksampeyan. Desa tersebut juga menyediakan sejumlah laptop atau smartphone yang bisa dipinjam oleh pelajar. Untuk mengantisipasi ketika ada pelajar yang tidak memiliki barang tersebut. "Jadi jangan sampai ada anak tidak bisa belajar karena tidak ada kuota ataupun tidak memiliki gawai," pungkasnya. Program tersebut sangat dirasakan oleh pelajar. Salah satunya Fahmi seorang pelajar SD yang mengikuti pembelajaran dari di masa covid 19 ini. Dengan adanya program ini, dirinya bisa belajar dengan lancar dan lebih mudah.(and/har)

Tags :
Kategori :

Terkait