"Uang itu sumber masalah" "Ojok Kepincut ndonyo!", "Money is the root of all evil" Mengapa kita berpikir negatif terhadap uang? Mengapa uang dikatakan sumber masalah? Inikah yang menyebabkan umat kurang termotivasi untuk memiliki etos kerja? Kurang kerja keras? Cobalah berangkat kerja pagi sekali, nanti ada saja yang mengomentari. Begitu pula, kalau pulang terlalu larut, juga ada saja komentarnya. Intinya: golek opo (cari apa), ngoyo banget (kok kerja keras banget). Koyok duit digowo mati ae (seperti uang dibawa mati saja). Setali tiga uang dengan penceramahnya. Sebagian besar masih saja kita dengar kecaman kepada para pencari uang, pencari nafkah. Terutama selalu dikaitkan dengan jika waktunya hanya untuk kerja kerja kerja, kapan beribadahnya. Selalu yang disebut beribadah itu merujuk kepada tempat ibadah, membaca kitab suci dan lain-lain. Jarang kita dengar bahwa sesungguhnya kerja itu sendiri adalah beribadah. Al Quran yang memerintahkannya: iqmalu fasayarallah 'amalukum...(bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu..At-Taubah 105). Itulah yang disentil oleh konglomerat muslim Chairul Tanjung, bos CT Corp, kepada para ulama saat diundang memberikan ceramah oleh MUI. "Kalau umat Islam sekarang seperti ini, yang bertanggung jawab adalah para ulama. Karena ceramah-ceramahnya selalu membahas akhirat akhirat akhirat. Siksa kubur siksa kubur melulu. Kapan membahas bahwa umat ini harus sukses akhiratnya melalui sukses dunianya," kata Bos Trans Media, Trans Studio, dan Bank Mega ini. Karena sentilannya yang menohok ini, CT justru dijadikan wakil ketua Dewan Pembina MUI. Tak hanya CT yang mengingatkan tentang sisi lemahnya umat di bidang ekonomi. Juga Syech Amir Syakib Arsalan, ulama Libanon yang mengarang buku: Limadza taakharal Muslimun, walimadza taqoddama ghoiruhum (Mengapa Umat Islam mundur, dan mengapa umat selainnya maju). Salah satunya, kata Arsalan, umat melupakan ayat-ayat etos kerja. Ini di antaranya: Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, sebelum kaum itu berusaha mengubahnya sendiri (ar-Ra'du 11). Mari mengubah nasib kita. Jangan takut mencari uang. Tiada yang salah dari uang. Dia bukan akar semua kejahatan (root of all evil). Ia netral. Tergantung penggunanya. Kita diminta bijak mengaturnya dengan pedoman 1:1:1. Satu untuk keperluan hidup sehari-hari, satu untuk ditabung, satu untuk diinfakkan. Amal jariyah. Itulah harta yang berkah yang akan terus mengalir meski pemiliknya sudah tiada. Lebih gampang masuk surga dengan banyak harta katimbang sebaliknya. Nabi lebih memuji tangan yang di atas daripada yang di bawahnya. Ali Murtadlo, Kabar Gembira Indonesia (KGI)
(Jangan) Kecam Uang!
Kamis 16-07-2020,17:20 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Senin 02-12-2024,08:05 WIB
27 Paslon Diusung PKS Menang Pilkada Jatim 2024
Senin 02-12-2024,06:16 WIB
Hasil Sementara FORDA II Jatim: Koleksi 31 Medali, Kota Malang Duduki Peringkat Kedua
Minggu 01-12-2024,20:36 WIB
Polres Batu Sosialisasikan Bahaya Judi Online kepada Pegawai Jatim Park 2
Senin 02-12-2024,13:55 WIB
Tidak Pernah Menang di Premier League, Ini Kata Pelatih City
Senin 02-12-2024,07:02 WIB
FORDA II Jatim: FESPATI Kota Malang Sumbang Medali Emas dan Perunggu
Terkini
Senin 02-12-2024,20:18 WIB
Semir Rambut di Salon, Bayar Pakai Celurit
Senin 02-12-2024,19:46 WIB
Gol Mohammed Rashid Bawa Persebaya Ungguli Madura United 1-0 di Babak Pertama
Senin 02-12-2024,19:32 WIB
KPU Kabupaten Madiun Sebut Belum ada PSU
Senin 02-12-2024,19:23 WIB
Penetapan UMK 2025, Disnakerperin Kabupaten Madiun Tunggu Provinsi
Senin 02-12-2024,19:15 WIB