Jadi Sansak Hidup, Kepala dan Pelipis Robek

Jumat 22-03-2019,10:00 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi

SURABAYA - Entah apa yang ada di benak Permadi Joko Suwarno (29). Pria warga Jalan Kupang Panjaan II, ini tega menghajar juru parkir (jukir) yang melerai percekcokan antara orang tuanya dengan pedagang siomay. Akibatnya, tersangka harus berurusan dengan hukum. Informasi yang digali, bermula Edy Purwanto Salam (38), warga Jalan Grudo 4/22, yang babak belur dan melaporkan kejadian yang menimpanya ke Mapolsek Tegalsari. "Setelah mendapat laporan, anggota bergerak dan meringkus tersangka di rumahnya," kata Kapolsek Tegalsari Kompol David Triyo Prasojo, Kamis (21/3) petang. David menjelaskan, peristiwa yang dialami Edy bermula saat Uep Juanda, pedagang siomay keliling, melayani pembeli di depan rumah Permadi. Waktu itu, ayah tersangka yang sedang duduk-duduk merasa terganggu dengan gerobak Uep yang menghalangi pagarnya. Karena tidak kunjung meninggalkan tempat, ayah tersangka lalu menegur Uep untuk segera pergi dari depan rumahnya. Ternyata teguran itu malah ditanggapi oleh Uep. "Iya sebentar, kamu sudah usir saya," ucap David menirukan keterangan saksi. Sampai akhirnya dua orang ini terlibat cekcok. Tidak jauh dari TKP, Edy yang sehari-hari menjaga parkir mendatangi dan segera melerai keduanya. Ternyata niat baik korban malah berujung petaka. Mendadak muncul Permadi dari dalam rumahnya, dan langsung menghajar Edy hingga babak belur. Jukir ini tidak berdaya dijadikan sansak hidup. "Korban dihajar oleh tersangka karena dikira cekcok dan mengomeli ayahnya," imbuh David. Beruntung, warga lain yang mendengar kegaduhan itu mendatangi lokasi dan menyelamatkan korban. Setelah reda, Edy didampingi warga yang merasa iba, akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian. "Akibat ulah tersangka, korban mengalami luka robek di kepala dan pelipis sebelah kirinya," ucap kapolsek. Dari hasil pemeriksaan terungkap, Permadi di lingkungan rumahnya dikenal temperamental dan gampang emosi. Tidak hanya marah, pria bertatto itu juga tidak mempunyai santun. Buktinya, saat diperiksa di kantor polisi, Permadi malah cengengesan. "Saya tidak terima mendapati bapak ditegur sama tukang parkir itu," ujar tersangka dengan mimik biasa. (fdn/nov)  

Tags :
Kategori :

Terkait