Surabaya, Memorandum.co.id - Sudah seminggu ini kantor di lingkungan Pemkot Surabaya ramai-ramai mematikan air conditioner (AC). Sebagai gantinya, buka jendela dan pasang kipas angin. Ini bisa dilihat di sejumlah kantor di komplek Balai Kota Surabaya. Jendela yang dulunya tertutup rapat sekarang dibuka lebar-lebar. Seperti tampak di Dinas PU Bina Marga dan Pematusan, Bagian Perekonomian dan Usaha Daerah, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang, serta Bagian Humas. Bahkan untuk ruangan yang tidak memiliki jendela pun AC juga dimatikan. Agar para pegawai tetap bisa bekerja nyaman dan tidak kepanasan, dipasang kipas angin. Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya, M Fikser mengatakan, memang ada kebijakan untuk mematikan AC dan membuka jendela lebar-lebar. Tapi ada juga yang tetap dinyalakan AC seperti di ruang server karena memang butuh pendingin. "Jadi memang AC semua dimatikan dan jendela dibuka dan menggunakan kipas angin yang ada disinfektan. Jadi di semua kantor pemerintahan, kecamatan, dan kelurahan pun sama," imbuh Fikser. Ia menegaskan, mematikan AC ini berdasarkan kebijakan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini. Sebab, ini berkenaan dengan situasi pandemi Covid-19. Dikhawatirkan, penyebaran virus corona itu bisa lewat AC. Sedangkan Kabag Humas Kota Surabaya, Febriadhyta Prajatara mengakui adanya kebijakan tersebut. Untuk itu, di kantor bagian humas AC-nya dimatikan. Sebagai gantinya, jendela dibuka. Tidak itu saja, pihaknya juga menyediakan kipas angin yang bisa menyemprotkan disinfektan. "Kalau pakai AC dalam kondisi pandemi ini memang tidak baik. Sebab, sirkulasi udaranya kurang," kata dia. (udi)
AC Dimatikan, Kantor Pemkot Surabaya Ramai-ramai Buka Jendela
Kamis 09-07-2020,11:42 WIB
Editor : Aziz Manna Memorandum
Kategori :