Surabaya, Memorandum.co.id - Kementerian Perindustrian merevisi target sertifikasi tenaga kerja industri tahun ini dari target 20 ribu tenaga kerja menjadi 4.200 tenaga kerja. Pengurangan target ini disebabkan pemangkasan alokasi anggaran APBN tahun 2020 yang diprioritaskan untuk penanggulangan pandemi Covid-19. Menanggapi pemangkasan alokasi dana APBN untuk sertifikasi tenaga kerja ini, Ketua Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto menegaskan, industri tidak boleh hanya mengandalkan dana dari APBN untuk peningkatan kualitas SDM-nya. "Kadin Jatim akan berupaya memfasilitasi peningkatan SDM di sektor Industri karena jumlah tenaga kerja yang telah tersertifikasi masih sangat kecil," terang Adik Dwi Putranto pada pembukaan Pelaksanaan Uji Kompetensi yang digelar secara virtual. Adik melanjutkan, dengan kualitas SDM yang ditunjukkan dengan kepemilikan sertifikat tersebut bisa menjadi pendorong peningkatan produksi, kualitas dan efisiensi pada industri yang bersangkutan. Di sisi lain, sertifikasi juga mampu meningkatkan daya saing perusahaan dan tenaga kerja yang bersangkutan. "Untuk itulah sertifikasi menjadi sangat penting. Kita tidak bisa hanya mengandalkam dana APBN untuk peningkatan SDM. Kita laksanakan sertifikasi mandiri dengan cara berkolaborasi. Melalui Kadin Institute, kami akan melakukan kerjasama dengan LSP, Balai Diklat dan lembaga lainnya untuk melaksanakan sertifikasi mandiri" tambah lelaki yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Koordinasi Sertifikasi Profesi Jatim tersebut. Sementara itu, Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Industri, Dedi Marhadi menjelaskan tahun 2020, sebenarnya target sertifikasi tenaga kerja mencapai 20 ribu tenaga kerja. "Tetapi karena Covid-19, target menjadi berubah. Anggaran 2020 diprioritaskan untuk penaggulangan pandemi sehingga target sertifikasi tahun ini hanya sebesar 4.200 tenaga kerja," ujar Dedi Marhadi. Untuk Uji Kompetensi saat ini, dilakukan di tiga industri, yaitu di PT Maspion Unit II Gedangan Sidoarjo untuk tenaga kerja Operating Equipment Machine, PT Eta Indonesia Sidoarjo dan PT Singko Prima Alloy Surabaya. Kedepan, sertifikasi akan lebih diperbanyak, baik dari wilayah cakupan maupun dari sektor industrinya. "Kami akan terus berupaya meningkatkan kinerja sektor industri dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat," ujarnya. Sementara itu, Wakil Ketua Umum Bidang Ketenagakerjaan dan SDM Kadin Jatim, Nurul Indah Susanti mengatakan di masa pandemi Covid-19, jumlah tenaga kerja yang mengikuti pelatihan akan dikurangi, hanya sekitar 50 persen dari normal. Pada kesempatan yang sama, Assisten Direktur PT Maspion Unit II, Juarno Susilo menyatakan bahwa sertifikasi ini sangat bermanfaat bagi Maspion karena bisa meningkatkan kualitas dan daya saing perusahaan. "Harapan kami sertifikasi tenaga kerja ini akan diperbanyak sektornya," pungkas Juarno.(day)
Target Sertifikasi Tenaga Kerja Dipangkas Akibat Covid-19
Kamis 09-07-2020,10:22 WIB
Reporter : Aziz Manna Memorandum
Editor : Aziz Manna Memorandum
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Jumat 03-01-2025,08:56 WIB
BKPSDM Tulungagung Pastikan Honorer Tak Lulus Seleksi P3K Tahap Dua 2024, Bakal Jadi P3K Paruh Waktu
Jumat 03-01-2025,15:48 WIB
BMKG Juanda Peringatkan Potensi Angin Kencang, Hujan Lebat, dan Puting Beliung di Surabaya hingga 10 Januari
Kamis 02-01-2025,22:53 WIB
Kapolres Kediri Pimpin Sertijab Wakapolres, Kasat, dan Kapolsek
Jumat 03-01-2025,06:02 WIB
Kapolsek Bojonegoro Kota Beri Imbauan Kamtibmas dan Pengamanan Kegiatan Harlah Pagar Nusa ke-39
Terkini
Jumat 03-01-2025,18:58 WIB
Korban Jambret di Jalan Kusuma Bangsa Hembuskan Nafas Terakhir, Keluarga Desak Polisi Tangkap Pelaku
Jumat 03-01-2025,18:43 WIB
Kapolres Pasuruan Pimpin Sertijab, Kenaikan Pangkat, dan Wisuda Purnabakti
Jumat 03-01-2025,18:27 WIB
Begal Kembali Beraksi di Jembatan Flyover Tol Paspro, Ibu Rumah Tangga Dikalungi Celurit
Jumat 03-01-2025,18:20 WIB
DSDABM Surabaya Antisipasi Dampak Cuaca Ekstrem
Jumat 03-01-2025,17:49 WIB