TULUNGAGUNG, MEMORANDUM.DISWAY.ID - Polres Tulungagung terus mengembangkan penyelidikan kasus truk tangki pengangkut solar yang terguling di Jalan Raya Besuki pada akhir November lalu. Meski hasil uji laboratorium BBM masih belum keluar, penyidik menemukan fakta baru. Yakni adanya tiga perusahaan yang diduga fiktif dan terlibat dalam pemesanan solar tersebut.
Kasatreskrim Polres Tulungagung, AKP Ryo Pradana mengungkapkan, hingga kini penyidik masih melakukan pendalaman dengan memeriksa saksi-saksi serta menelusuri perusahaan-perusahaan yang tercantum dalam dokumen pengiriman BBM. Namun, sejumlah pihak yang telah dipanggil belum memenuhi panggilan penyidik.
BACA JUGA:Polisi Telusuri Legalitas Solar dalam Kasus Kecelakaan Truk Tangki di JLS Besuki Tulungagung
Mini Kidi--
“Penyidik sudah melakukan dua kali pemanggilan. Selain itu, anggota opsnal juga sudah mendatangi alamat sesuai company profile yang awalnya diberikan oleh PT KSE. Dari hasil pengecekan, ada tiga PT lain yang sudah kami datangi dan ternyata alamatnya fiktif,” kata AKP Ryo Pradana, Senin 22 Desember 2025.
Tiga perusahaan yang diduga fiktif tersebut masing-masing adalah PT LBB, PT Ganani, dan PT Tiga Jaya yang tercatat beralamat di wilayah Surabaya dan Gresik.
BACA JUGA:Polisi Gandeng Disperindag Teliti Sampel 6 Ribu Liter Solar Mencurigakan di Tulungagung
Hasil pengecekan di lapangan menunjukkan, alamat-alamat perusahaan itu tidak sesuai dengan data yang tercantum dalam dokumen.
“Di lokasi alamat perusahaan itu hanya ditemukan ruko kosong dan ada juga tanah kosong. Semua sudah kami buatkan laporan hasil penyelidikan,” paparnya.
AKP Ryo menjelaskan, dalam alur distribusi BBM tersebut, PT KSE mengakui melakukan pemesanan solar melalui seorang perantara berinisial H. Selanjutnya, oleh H, pemesanan itu disubkan kembali ke perusahaan-perusahaan penyedia yang belakangan diketahui diduga fiktif.
BACA JUGA:Satlantas Polres Tulungagung Dalami Laka Lantas Janggal, Truk Berisi 6 Ribu Liter Solar Tanpa Sopir
“Alurnya dari KSE memesan ke H sebagai perantara. Kemudian oleh H disubkan ke LBB, Ganani, dan Tiga Jaya Surabaya. H ini perannya sebagai perantara atau semacam marketing,” ungkapnya.
Namun hingga saat ini, perantara berinisial H juga belum memenuhi panggilan penyidik meski sudah dua kali dipanggil. Polisi masih terus berupaya melacak keberadaan yang bersangkutan.
“H sudah kami panggil dua kali, tapi belum hadir. Yang bersangkutan masih dalam pencarian dan berdasarkan KTP bukan warga Tulungagung,” imbuh AKP Ryo.
BACA JUGA:Ketua Granat Jatim Arie Soeripan Ditipu, Modus Investasi Solar Rp1,5 Miliar Raib, Minta Hakim Tegas