Wali Kota Risma Bersujud di Kaki Dokter

Senin 29-06-2020,19:13 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi

Surabaya, memorandum.co.id - Pertemuan antara Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Jawa Timur, tiba-tiba berlangsung haru, Senin (29/6). Tanpa diduga, Risma sambil menahan tangis dan bersujud di kaki para dokter yang datang ke Balai Kota Surabaya, Suasana ini berawal ketika dokter ahli paru dari RS dr Soetomo Surabaya, dr Sudarsono menjelaskan penuhnya rumah sakit karena kebanjiran pasien Covid-19. Ia melihat masih banyak juga warga yang belum menjalankan protokol kesehatan. “Keluar rumah padahal tujuannya hanya untuk jalan-jalan dan nongkrong saja,” kata dr Sudarsono. Hal ini memantik reaksi Risma. Secara spontan, wali kota perempuan pertama di Surabaya itu berlari menuju kursi yang diduduki oleh para dokter. Risma kemudian bersujud dan memegang kaki dr Sudarsono sambil berkali-kali meminta maaf. dr Sudarsono mencoba untuk meminta Risma berdiri. Namun, Risma tetap memegang erat kaki kanan dr Sudarsono sembari terus meminta maaf. Para dokter lainnya serta para ASN Pemkot Surabaya juga membantu Risma untuk segera bangkit. Wali Kota Risma pun menjelaskan bahwa sudah berusaha menjalin komunikasi yang baik dengan pihak RS dr Soetomo. Namun, ketika hendak mengirimkan bantuan alat pelindung diri (APD), pihak rumah sakit Dr Soetmo menolaknya. “Saya tidak bisa bantu ke sana Pak, padahal rumah sakit lain kami bisa,” kata dia. Di samping itu, Wali Kota Risma juga menjelaskan bahwa selama pandemi Covid-19 ini, ia beserta jajaran Pemkot Surabaya sudah bekerja keras mati-matian untuk menangani pandemi global ini. Ia juga mengakui bahwa tidak ingin ada warga Kota Surabaya yang mati karena Covid-19, namun juga tidak ingin ada warga Kota Pahlawan yang mati karena kelaparan. “Kami ini sudah bekerja keras, berat. Apa dikira saya rela warga saya mati karena Covid-19 atau mati karena tidak bisa makan?. Pak, semalam saya dan linmas sekitar pukul 03.00, masih ngurusi warga bukan Surabaya, warga bukan Surabaya aja kami masih urus, apalagi warga Kota Surabaya,” tegasnya. (udi/tyo)  

Tags :
Kategori :

Terkait