“Di periode kedua, bulan Januari sampai Juli, Pemkab Gresik memberikan pelatihan magang bagi guru di Kemenag dan cabang-cabang dinas provinsi. Ini penting agar tidak ada lagi siswa berkebutuhan khusus tidak mendapat pendidikan atau sekolah,” ucapnya.
Selain itu, Disnaker Gresik juga turut memberi pelatihan kerja untuk mendorong skill para penyandang disabilitas. Hal itu bertujuan untuk membuka selebar-lebarnya kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk bekerja di perusahaan-perusahaan di Gresik.
“Dinas Sosial juga terus memperhatikan, dengan memberikan alat bantu penyandang disabilitas. Juga Dinas KBPPPA dengan program perlindungan anak dan perempuan termasuk untuk penyandang disabilitas,” urainya.
BACA JUGA:Siap Bangun Sekolah Rakyat Terpadu, Pemkab Gresik Studi Tiru di SRT 45 Kota Semarang
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Gresik S. Hariyanto menjelaskan, bahwa di kegiatan peringatan Hari Disabilitas Internasional kali ini, pihaknya ingin mendorong masyarakat yang inklusif demi kemajuan sosial.
Dirinya juga mengajak masyarakat untuk tidak membedakan para penyandang disabilitas dan menciptakan lingkungan yang memberi ruang untuk mereka berkembang.
“Komitmen kami jelas, yaitu memberikan perhatian istimewa untuk anak-anak yang istimewa agar terus berdaya untuk maju, berkarya tanpa batas, dan duduk dalam masyarakat yang setara,” tegasnya.
Kegiatan peringatan Hari Disabilitas Internasional itu juga dirangkai dengan penandatanganan Manifesto Gresik Kabupaten Inklusi yang dilakukan oleh Bupati, sejumlah kepala OPD, dan perwakilan dunia usaha. (rez)